Bentuk Karakter Santri, Tanamkan Projadi Selama MPLS

MALANGVOICE– Pondok Pesantren Modern Al Izzah Kota Batu menggelar kegiatan Masa Pengenalan Pesantren dan Lingkungan Sekolah (MPPLS) selama dua pekan penuh, mulai tanggal 14 Juli 2025.

Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan memberikan pembekalan komprehensif kepada santri baru, tidak hanya mengenai sistem pendidikan, tetapi juga nilai-nilai kehidupan dan budaya pesantren.

Dengan tema “Projadi”, yang merupakan singkatan dari Program Arah dan Jati Diri, MPPLS tahun ini diikuti oleh 397 siswa baru yang terdiri dari 211 siswa tingkat SMP dan 186 siswa tingkat SMA. Tema ini dipilih sebagai semangat utama dalam membentuk kepribadian dan karakter para santri sejak hari pertama menginjakkan kaki di lingkungan pondok pesantren.

Jukir Protes Menentang Parkir Elektronik Satu Pintu di Kawasan Alun-alun

Menurut Mohammad Budi Utomo, selaku Humas Al Izzah, kegiatan MPPLS bukan sekadar kegiatan orientasi atau pengenalan ruang kelas. Lebih dari itu, MPPLS di Al Izzah dirancang sebagai program pembentukan karakter, adaptasi budaya pesantren, dan penanaman nilai-nilai spiritual, sosial, serta kedisiplinan.

“Kita ingin MPPLS ini menjadi momen penting bagi para santri untuk memahami bahwa mereka sekarang adalah bagian dari komunitas pesantren yang memiliki nilai, adab, dan tanggung jawab,” ujar Budi Utomo,Sabtu (19/07).

Dijelaskan jika selama dua minggu pelaksanaan MPPLS, santri tidak hanya dikenalkan pada sistem pembelajaran di kelas, tetapi juga pada berbagai aspek kehidupan di lingkungan pesantren. Mereka diajarkan bagaimana menjalankan adab-adab di masjid, memahami fungsinya sebagai pusat ibadah dan pembinaan spiritual, serta mempraktikkan kebersihan dan kerapian kamar sebagai bagian dari tanggung jawab pribadi dan sosial.

Pembiasaan nilai-nilai seperti cara berteman yang baik, menghargai teman, sopan santun dalam berkomunikasi, hingga pentingnya menjaga kebersihan dan keteraturan menjadi bagian penting dari materi yang disampaikan setiap hari.

“Kegiatan berlangsung setiap hari dalam dua sesi, yakni pukul 08.00 hingga 11.00 WIB untuk kegiatan sekolah formal, dan dilanjutkan sesi sore mulai pukul 16.00 hingga menjelang Maghrib untuk berbagai aktivitas pondok yang bersifat pembinaan karakter dan spiritual,” urainya.

Selain itu juga dikatakan jika pihak Al Izzah Kota Batu juga berkolaborasi dengan lintas instansi , MPPLS tahun ini juga menggandeng berbagai unsur luar sebagai bentuk kolaborasi edukatif. Hadir sebagai pemateri dari berbagai latar belakang, mulai dari psikolog, Dinas Kesehatan Kota Batu, Dinas Pendidikan, hingga unsur kepolisian dan TNI.

“Mereka memberikan materi mulai dari penguatan kesehatan mental, pentingnya menjaga kebersihan dan pola hidup sehat di lingkungan pesantren, hingga pemahaman dasar hukum serta konsekuensi perilaku menyimpang di kalangan remaja,” jelasnya.

“Pendekatan holistik ini penting, agar para santri tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga memahami kehidupan secara utuh dari berbagai aspek,” tambah Budi Utomo.

Perlu diketahui Al Izzah Catat Prestasi di OSN dan Alumni Tembus Kampus Internasional, selain sukses menyambut santri baru, Pondok Pesantren Al Izzah Kota Batu juga mencatat berbagai prestasi membanggakan dalam bidang akademik.

Dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun ini, sebanyak 10 siswa tingkat SMA dan 7 siswa tingkat SMP lolos sebagai peserta tingkat nasional, mewakili Kota Batu dan menjadi kebanggaan bagi sekolah dan orang tua.

Tak hanya itu, prestasi juga datang dari para alumni. Pada tahun ajaran 2024–2025, tercatat tiga orang alumni Al Izzah diterima di perguruan tinggi luar negeri. Ketiganya berhasil lolos seleksi universitas bergengsi di Hongkong, Prancis, dan Toronto, Kanada-Amerika.

Prestasi ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan terpadu yang diterapkan di Al Izzah mampu menghasilkan lulusan yang unggul secara intelektual, spiritual, dan berdaya saing global.

“Kami bersyukur, semangat para santri dan kerja keras guru-guru telah membuahkan hasil yang membanggakan. Ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami dalam mendidik generasi muda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berakhlak,” tutup Budi Utomo.

Ditambahkan jika Al Izzah menjadi rumah kedua yang mendidik jiwa dan pikiran karena dengan berbagai kegiatan yang disusun secara terstruktur, MPPLS di Al Izzah Kota Batu diharapkan dapat menjadi jembatan awal yang kuat untuk membangun mental, spiritual, dan semangat belajar para santri baru.

“Pondok pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga menjadi rumah kedua yang akan mendidik jiwa dan pikiran mereka selama bertahun-tahun ke depan,” pungkasnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait