Belasan Korban Penipuan Berkedok Pembangunan Tower Lapor ke Polresta Malang Kota

Korban dugaab penipuan investasi didampingi tim kuasa hukum Abd Rofiq melapor ke Polresta Malang Kota. (deny/MVoice)

MALANGVOICE – Belasan korban dugaan penipuan berkedok investasi bodong melapor ke Polresta Malang Kota. Laporan korban didampingi kuasa hukum, Abd Rofiq, Rabu (4/10).

Bersama kliennya, para korban ini melaporkan pria asal Sukun berinisial T karena diduga melarikan uang senilai hampir Rp1 miliar.

“Hari ini saya bersama 17 korban melapor langsung ke Polresta Malang Kota,” kata Rofiq.

Baca Juga: Tim PPS Pantau Proyek Revitalisasi Monumen TGP

Cuaca Ekstrem Sebabkan Kasus Kebakaran di Kabupaten Malang Meningkat

Laporan ini dilakukan karena tidak ada itikad baik dari T terkait pengembalian uang kepada para korban. T juga sudah tidak diketahui keberadaannya sejak empat bulan lalu.

Rofiq menjelaskan modus penipuan yang dilakukan T adalah mencari sumber dana dari investor yang kini menjadi korban dengan iming-iming keuntungan 10 persen dari modal.

Diketahui rata-rata uang yang masuk ke pelaku berkisar mulai puluhan juta rupiah hingga Rp270 juta.

“Jadi para korban dimintai uang diajak kerja sama dengan alasan pembangunan proyek megatower di Jakarta. Investor diberi keuntungan 10 persen perbulan sekaligus pengembalian dana awal,” jelasnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, pria bernisial T ini tidak menepati janjinya. Para korban bahkan sempat mendatangi rumah T di Jalan Lampo Batang, Sukun, untuk menagih uang.

“Namun saat didatangi korban itu, T ini hanya janji saja. Dan kini bahkan hilang entah kemana,” lanjutnya.

Karena itu, dengan laporan ke polisi ini diharap bisa membantu korban menemukan jalan keluar, terlebih uang yang sudah diberikan untuk investasi itu bisa dikembalikan.

Salah satu korban, Yuyun (34) asal Polehan, Blimbing, Kota Malang mengaku kehilangan Rp75 juta karena tertipu janji dari T.

Ia memberikan uang Rp75 juta itu pada Desember 2022, namun hingga saat ini uangnya tidak kembali.

“Waktu awal saya masuk uang itu janjinya bulan depan dikembalikan sama 10 persen bunga, tapi sampai sekarang tidak ada,” kata Yuyun.

Yuyun dan suaminya mengaku tidak asing dengan sosok T. Mereka dulunya pernah bertemu saat T memiliki bisnis koperasi di Jalan Pahlawan Trip.

“Saya pernah ke rumahnya dua kali sampai dimediasi RT RW tapi sampai sekarang orangnya malah hilang,” tandasnya.(der)