Beksan Sandiwara Virtual Episode 2 – Joko Lulo Sido Melok Sayembara Ken Dedes

Tayangan saat perbincangan Bayu dan Thole dengan Ken Dedes di Polowijen terkait Joko Lulo sanggup membangun saluran irigasi.

MALANGVOICE – Pagelaran seni virtual bertajuk “Malang Culture” dengan tema cerita rakyat Polowijen dan Dinoyo dengan tokoh Joko Lulo dan Ken Dedes memasuki episode kedua. Cerita itu tayang di channel YouTube P&K Kota Malang pada Sabtu, 1 Agustus 2020.

Sebagaimana dalam episode pertama berjudul Wara-Wara Sayembara (Beksan Sandiwara Virtual Episode 1) mengisahkan tentang Bayu dan Thole yang menyampaikan kabar adanya sayembara dari Ken Dedes kepada Joko Lulo.

Di episode kedua ini, Joko Lulo menyampaikan kepada Bayu dan Thole dirinya menerima tantangan sayembara dari Ken Dedes itu. Keduanya pun bertolak ke Polowijen untuk menyampaikan kabar itu kepada Ken Dedes bahwa bosnya siap menerima tantangan tersebut.

Bayu dan Thole yang tiba di Polowijen dan langsung bertemu dengan Ken Dedes. Namun demikian, permaisuri dari Polowijen ini tidak serta merta mengamini kesediaan Joko Lulo mengikuti sayembara membangun teknik pengairan atau sumber irigasi itu.

Ken Dedes beralasan sudah ada empat orang yang daftar dan menyatakan siap membangun teknik pengairan atau sumber irigasi di Polowijen. Banyaknya yang daftar itu dikatakannya karena besarnya hadiah yang dijanjikan, yaitu akan dijadikan pejabat di Polowijen.

Mendapat informasi seperti itu, Bayu dan Thole kaget. Keduanya pun khawatir kesediaan bosnya, Joko Lulo, ditolak Ken Dede. Akan tetapi, keduanya tidak habis akal agar bosnya tetap bisa ikut sayembara tersebut.

Bayu dan Thole pun menyampaikan bahwa Joko Lulo orangnya ganteng, sakti mandraguna serta pintar. Keduanya juga menyebutkan Joko Lulo sudah berpengalaman dengan membuat irigasi di Dinoyo yang saat ini bisa dinikmati masyarakatnya.

Sekali lagi, Ken Dedes menolaknya dan meragukannya. Hal itu dikarenakan, kata Ken Dedes, beberapa orang yang sudah daftar dan mencoba membangun sumber irigasi banyak yang kandas untuk menyelesaikannya dalam waktu cepat.

Dari awalnya janji tujuh bulan selesai. Ken Dedes menyebutkan beberapa orang tersebut gagal membangun hingga sampai satu tahun. Padahal, dia ingin saluran irigasinya bisa cepat ada untuk kebutuhan masyarakat Polowijen.

Apalagi, mendengar ucapan Bayu dan Thole bahwa Joko Lulo bisa menyelesaikannya hanya dalam tiga bulan. Ken Dedes pun kembali meragukannya dan menolak pendaftarannya.

Pasalnya, dari empat pendaftar tersebut mengaku ada yang sanggup menyelesaikan pembangunan saluran irigasi dengan waktu lebih cepat. Di antaranya, kata Ken Dedes, mulai dari dua bulan, satu bulan hingga tiga minggu saja.

Tidak habis akal, Bayu dan Thole pun kembali melobi Ken Dedes bahwa bosnya bisa menyelesaikan pembangunan saluran irigasi lebih cepat dari keempat orang tersebut. Bahkan, keduanya mengaku Joko Lulo bisa menyelesaikan dalam waktu dua minggu saja.

Bahkan, Bayu dan Thole menyampaikan, bosnya itu nanti juga akan memberikan bonus berupa pemandian khusus untuk putri-putri Polowijen dengan beragam fitur keunggulannya seperti pancuran tujuh rupa, air panas beraroma soft teraphy.

Mendapati janji itu, Ken Dedes pun kagum dan mengiyakan pendaftaran Joko Lulo. Dia pun meminta keduanya menyampaikan kepada Joko Lulo bahwa menerima pendaftaran dan tantangannya menyelesaikan pembangunan saluran irigasi dalam waktu empat belas hari.

Seketika itu pula, Bayu dan Thole pun kembali ke Dinoyo untuk menyampaikan kabar itu kepada Joko Lulo.

Itulah kisah dari Beksan Sandiwara Virtual Episode 2. Dikemas lucu dengan campuran bahwa jawa dan kekinian. Videonya yang berdurasi 7.27 menit ini sudah ditonton oleh 1.267 orang. Video lengkapnya bisa ditonton di https://www.youtube.com/watch?v=zIh_51oUWTw

Sebagaimana diketahui, pagelaran seni virtual bertajuk “Malang Culture” ini inisiatif dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang. Tujuannya agar siswa-siswi di Kota Malang bisa belajar sejarah dan budaya Kota Malang dari rumahnya.(der)