MALANGVOICE – Kebutuhan masyarakat akan penyimpan daya listrik portable (power bank) dan maraknya permainan sepatu roda di kalangan pelajar menjadi pemicu lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) membuat Rollex. Inovasi ini menjadi alternatif pengisian daya baterai smartphone atau handphone.
Tekniknya, dengan memanfaatkan energi kinetik yang terbuang dari putaran roda pada saat bermain sepatu roda. Rollex akan membantu masyarakat memanen potensi energi kecil yang terbuang (energy harnesting) pada saat bermain sepatu roda, serta membantu mengurangi penggunaan energi dari sumber berbahan bakar fosil.
“Tak hanya bermain dan berolahraga, dengan Rollex masyarakat juga bisa menyimpan energy listrik yang nantinya bisa digunakan untuk mengisi ulang gadget,” kata salah satu anggota tim, Mohammad Shiddiq Pratomo, Kamis (27/7).
Shiddiq mengajukan inovasi ini pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2017 bersama empat rekannya Fahrizal Hari Utama (Teknik Elektro), Reynaldi Nugraha (Teknik Elektro), Ika Lestiana Sari (Peternakan), dan Nimas Setya Ayuning Tyas (Ilmu Komunikasi).
Dengan menambahkan charger pada sepatu roda yang dihubungkan ke baterai, Rollex dapat menyimpan daya listrik yang nantinya bisa digunakan sebagai power bank.
Cara kerja Rollex cukup sederhana, putaran roda akan memutar dinamo yang akan menghasilkan tegangan, kemudian listrik akan melalui TP4056 (Standalone Linear Li-lon Battery Charger) untuk diubah tegangannya agar sesuai dengan yang dibutuhkan. Cara pemakaiannya juga mudah , user cukup menancapkan baterai ke charger lalu luncurkan sepatu rodanya maka baterai akan otomatis akan terisi.
Di bawah bimbingan Dr Rini Nur hasanah ST MSc tim Rollex bersama 11 tim PKM FT lain telah mendapat pendanaan dari Dikti untuk mengikuti monev eksternal dan bersaing dengan puluhan tim PKM lainnya agar mendapatkan kursi di Pimnas 2017 mewakili UB.