Begini 4 Ciri Orang Narsisis

Orang narsis itu tidak wajar. (yenkodesign.com)

MALANGVOICE – Narsisisme (Bahasa Inggris) atau Narsisme (Bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis.

Ciri narsisis bukan hanya sekedar suka bercermin atau mengambil foto selfie, faktanya narsisis juga tergolong penyakit mental.

Berikut ciri-ciri orang narsis yang dirangkum MVoice dari webMD (18/11)

1. Merasa Dirinya Dinilai Positif oleh Orang Lain.
Orang narsisis suka bicara terus menerus, menunjukkan seberapa pintar mereka. Mereka menunjukkan sifat superioritas dan tidak peduli sekitarnya yang penting mereka bisa muncul.

Meski belum tentu mereka punya prestasi yang signifikan, mereka benar-benar berharap untuk diakui dan dikagumi. Mereka sibuk dengan fantasi menjadi sangat sukses.

Meskipun begitu, orang narsisis juga memiliki keyakinan bahwa kesalahan mereka juga bisa jadi lebih buruk dari orang lain. Jika terjadi kesalahan yang sebenarnya itu kecil, mereka merasa itu adalah kesalahan yang fatal. Orang tipe ini menetapkan standar pribadi yang terlalu tinggi.

2. Kurang Empati dan Hubungan Mereka Dangkal.
Narsisis sangat termotivasi untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Mereka tidak berempati atau mengenali kebutuhan orang lain.

Sebaliknya, orang narsisis suka memiliki “penonton” yang mendengarkan renungan mereka. Sementara narsisis biasanya tidak berminat untuk mendengarkan pikiran orang lain. Meskipun jika suatu saat mereka terlihat simpatik, mereka tidak akan melihat kesulitan orang lain sebagai keprihatinan mereka.

3. Antagonis.
Karena mereka merasa superior kepada orang lain , sehingga merendahkan orang lain. Mereka merasa berhak untuk perlakuan khusus dan dapat eksploitatif untuk mencapai keinginan mereka sendiri. Gaya berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung memberitahu bahwa kita tidak penting, atau tidak sebagus sang narsisis.

4. Kebiasaan Buruk Berlangsung Lama.
Perilaku atau kebiasaan orang narsisis berlangsung lama dan bukanlah sebuah fase. Perilaku atau kebiasaan buruk mereka waktu remaja, mungkin masih bertahan hingga dewasa.

Ketika Anda melihat tanda-tanda narsisme pada seseorang, jangan heran jika Anda merasa tidak nyaman, atau merasa direndahkan atau tidak memadai dalam hubungan Anda dengan mereka . Anda mungkin masih memilih untuk bekerja dengan mereka atau tetap berteman, tetapi yang tahu batasannya adalah Anda sendiri.-

Sumber: webMD.com