MALANGVOICE – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang dan TP PKK Kota Malang menyalurkan bantuan dalam bentuk rumah kepada warga Kota Malang yang membutuhkan.
Perwakilan Baznas Bidang Keuangan Sulton Hanafi mengatakan bantuan bedah rumah itu disalurkan di dua lokasi, yakni Kelurahan Pandanwangi dan Kelurahan Ciptomulyo.
Lokasi pertama penyaluran bantuan bedah rumah berada di rumah Ibu Supree di Jalan LA Sucipto Gang Taruna III, Kelurahan Pandanwangi, Kota Malang.
Selain bedah rumah, di wilayah yang sama juga dibangun tempat Mandi, Cuci, Kakus (MCK) umum bagi warga. Pembangunan MCK itu dilakukan karena ada enam keluarga yang belum memiliki kamar mandi.
“Sehingga selama ini enam keluarga tersebut terpaksa melakukan aktivitas MCK di Sungai Berantas yang dekat dengan rumah mereka,” ujar Sulton, Senin (20/12).
Lokasi kedua penyaluran bantuan bedah rumah diterima ibu Solichah yang tinggal di Jalan Kolonel Sugiono Gang II, RT 5 RW 3, Kelurahan Ciptomulyo, Kota Malang.
Sulton menjelaskan, untuk biaya bedah rumah didapatkan dari hasil infak para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Malang yang telah dikumpulkan Baznas Kota Malang dan ditambah bantuan dari masyarakat sekitar.
“Untuk memperbaiki rumah ini dibutuhkan biaya Rp16.800.000,00. Bantuan dari Baznas Rp15.000.000,00 dan sisanya Rp1.800.000,00 merupakan bantuan dari masyarakat sekitar,” terangnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Malang, Widiyawati Sutiaji yang turut hadir dalam penyaluran bantuan bedah rumah tersebut menyampaikan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan anak bangsa yang secara aktif memberikan data terkait kebutuhan masyarakat, sehingga kebijakan yang dibuat bisa tepat sasaran.
“Kami bergandengan tangan dengan Baznas. Banyak hal yang sudah diberikan kepada kita dari Baznas, seperti bantuan kepada 200 anak yatim korban Covid-19, yang masing-masing mendapat Rp3 juta dan juga perlengkapan sekolah,” tuturnya.
Selain itu, juga ada bedah rumah dan pada hari ini diserahkan dua unit rumah yang telah dibedah dan layak huni. “Semoga ke depan TP PKK dapat terus bergandengan tangan agar bisa lebih banyak membantu pemerintah dalam menangani kemiskinan di Kota Malang,” terang Widiyawati.
Widayati berharap, kehadiran TP PKK Kota Malang dapat memberikan motivasi bagi masyarakat. Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Pandemi Covid-19 belum usai, maka protokol kesehatan tetap harus dipatuhi. Selain itu, stunting di Kota Malang 12 persen, maka tugas kita semua terutama PKK untuk mengeliminasi stunting untuk sosialisasi pada keluarga, yaitu dengan meminimalisir pernikahan dini dan urban farming,” ajaknya.(***)