Bawaslu Malang Bentuk Tim Patroli Politik Uang

Ilustrasi. (MVoice)

MALANGVOICE– Bawaslu Kota Malang bentuk tim patroli politik uang. Tim ini akan mengintai aktivitas politik hitam selama masa tenang kampanye dan hari H coblosan, 17 April mendatang.

Hal ini dibenarkan Ketua Bawaslu Kota Malang Alim Mustofa. Ia menjelaskan, bahwa tim patroli dibentuk terdiri dari internal Bawaslu dan Gakkumdu, yakni Kejaksaan Negeri Malang dan Polres Malang Kota. Agenda ini bakal sosialisasikan pada momentum apel bersama, 12 April mendatang.

“Jumat depan kami adakan apel pengawasan serentak seluruh Indonesia. Kami juga mendatangkan seluruh Pengawas TPS,” jelas Alim dihubungi MVoice, Senin (8/4).

Ia melanjutkan, patroli akan dilakukan mulai, Sabtu (13/4). Tim akan mengawasi titik-titik rawan potensi money politics. Disinggung apakah potensi paling rawan ada di Kecamatan Kedungkandang dari total lima kecamatan di Kota Malang, Alim menjawab diplomatis.

“Lebih lengkapnya akan update indeks kerawanan, 11 April ini,” sambung dia.

Mekanisme patroli, lanjut dia, ada lima unit mobil Bawaslu bergerak bersama ke titik wilayah rawan. Alternatif lain, dibagi dua tim patroli, tergantung kebutuhan. Berkaca Pilkada Kota Malang 2018 lalu, menurutnya, titik paling rawan akan jadi atensi (perhatian utama).

Sementara, tentang keterlibatan relawan, Alim mengatakan sudah ada perguruan tinggi dan organisasi mahasiswa mengajukan diri.

“Ada dari pihak organisasi mahasiswa dan pihak kampus mengerahkan ratusan mahasiswa. Contohnya ada kampus fokus (pemantauan dan pengawasan) di Lowokwaru dan ada yang di Sukun.
Semakin banyak ikut mengawasi semakin bagus,” pungkasnya. (Der/Ulm)