MALANGVOICE – Pjs Rektor Unikama, dr Koento Adji Koerniawan mendapat penolakan dari dalam kampusnya. Hal itu berakibat ia gagal ngantor di hari pertama kerja, Jumat (5/10).
Koento dilantik pada Kamis (4/10) oleh Plt Ketua PPLP-PT PGRI Unikama, Slamet Riyadi di sebuah hotel Kota Malang. Pelantikan itu malah membuat konflik semakin panjang dengan Rektor Pieter Sahertian.
“Kami ingin secara damai masuk kampus tapi pagar digembok dari dalam. Kami sudah minta bantuan polisi, tapi kami tidak suka keramaian,” katanya.
Padahal menurutnya, Koento dan pengurus Unikama yang baru dilantik ini ingin segera bekerja menyelesaikan masalah di kampus. Sehingga mahasiswa yang hendak diwisuda segera terlaksana. “Kasihan mahasiswa ini resah. Kalau dilanjutkan wisuda versi Pieter, berarti keluar ijazah palsu,” lanjutnya.
Di hari yang sama, Slamet langsung melapor ke Lembaga Pelayanan (LL DIKTI) di Surabaya karena tidak bisa masuk ke kampus untuk menjalankan tugas.
“Kami minta pernyataan ke LL DIKTI bahwa Rektor Unikama itu sekarang Pak Koenta, bukan Pieter,” imbuh Slamet.
Slamet berharap konflik ini segera selesai dan Pieter kooperatif agar bisa menyelamatkan Unikama. “Saya tidak mau kampus ini pecah, kita semua saudara, satu Unikama,” tandasnya. (Der/Ulm)