Baru Dibangun, Jembatan Dau Ambrol Diterjang Banjir

Penampakan jembatan ambrol penghubung Desa Gading Kulon dan Desa Selorejo Kecamatan Dau, Jumat (31/1). (Aziz Ramadani MVoice)
Penampakan jembatan ambrol penghubung Desa Gading Kulon dan Desa Selorejo Kecamatan Dau, Jumat (31/1). (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE – Jembatan yang menghubungkan Desa Gading Kulon dan Desa Selorejo Kecamatan Dau ambrol, Kamis sore (30/1). Kuat akibat terjangan banjir bercampur berbagai material.

Merespon itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Kabupaten Malang dibantu warga melakukan penanganan sementara. Bahkan, satu unit alat berat jenis excavator dikerahkan untuk membersihkan puing-puing jembatan.

Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Ir Romdhoni menjelaskan, puing sisa jembatan dibersihkan agar tidak membahayakan. Selain itu agar aliran air sungai tidak tersendat.

“Setelah itu akan kami bangun jembatan sementara dari bahan bambu,” kata Romdhoni ditemui di lokasi, Jumat (31/1).

Jembatan darurat tersebut, lanjut dia, hanya boleh dilewati kendaraan roda dua alias sepeda motor. Sedangkan untuk roda empat disarankan mengakses jalan utama di Desa Tegalweru.

“Ini kan memang awalnya jalan alternatif, untuk akses pertanian dan wisata petik jeruk,” sambung dia.

Romdoni membenarkan jika jembatan tersebut baru beroperasi karena dibangun berdasarkan tahun anggaran 2019 lalu senilai Rp 400 juta lebih. Namun, diyakininya ambrol jembatan murni akibat bencana alam. Hal ini dibuktikannya dengan kikisan sedalam dua meter lebih pada bagian dasar jembatan.

“Ini banjir pertama kali yang besar. Ditambah sebelumnya selama kemarau ada banyak kebakaran (di wilayah hutan) sehingga saat hujan tidak mampu menahan air,” ujarnya.(Der/Aka)