Bapenda Kejar Target Pajak PAD 2024

MALANGVOICE – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, bergerak cepat mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2024.

Diketahui hingga Oktober 2024 ini, Bapenda sudah mengumpulkan Rp545,3 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp845,5 miliar.

Kepala Bapenda Kota Malang, Handi Priyanto, mengatakan, dari raihan PAD itu terbanyak dari BPHTB dan pajak hotel.

RW 13 Madyopuro Pamerkan Lab Lingkungan Hidup ke Tim Kampung Bersinar

Berdasarkan catatan Bapenda Kota Malang, untuk capaian pajak BPHTB pada 2024 ini ditargetkan mencapai Rp225 miliar dengan realisasi sampai 22 Oktober 2024 sebesar Rp168 miliar.

Kemudian, pajak hotel sudah menyentuh angka Rp46,8 miliar dari ketetapan target Rp55 miliar.

Selain itu, kontribusi pajak pada capaian PAD juga datang dari pajak makanan dan minuman yang kini sudah mencapai Rp135,8 miliar dari target Rp155 miliar.

Bapenda juga memperkirakan bahwa pajak makanan dan minuman pada akhir 2024 bisa mengalami surplus Rp5 miliar.

“Kalau target Rp155 miliar, kami optimistis bisa mencapai Rp160 miliar,” ucapnya.

Selain itu, Handi mengatakan sudah banyak menerapkan program yang bersifat jemput bola. Masyarakat pun bisa lebih mudah membayar pajak.

Beberapa program itu adalah Bapenda Sobo RW dan Sobo Kelurahan.

“Kami melakukan banyak upaya, misalnya untuk PBB melalui door to door ke rumah warga, kemudian juga ada Bapenda Sobo RW,” kata Handi.

Tak hanya itu, Bapenda juga membuka pelayanan pembayaran pajak saat malam hari yang difokuskan di kawasan perumahan di Kota Malang.

Menjelang akhir Oktober 2024, pembayaran PBB sudah mencapai Rp66 miliar atau terisisa Rp7 miliar dari target tahun ini sebesar Rp73 miliar.

Selain itu, Handi menyatakan rutin melakukan operasi gabungan bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Kota Malang untuk melakukan pemeriksaan ketertiban pelaku usaha membayarkan pajak.

Pihaknya juga sudah membentuk zonasi di kawasan Kayutangan, dimana seluruh usaha restoran dan hotel sudah 100 persen menggunakan sistem e-tax.

“Kalau bicara kawasan tidak hanya Jalan Basuki Rahmat tetapi seluruh kawasan Kayutangan, kami mulai di bulan Agustus 2024. Sekarang sudah terpasang 100 persen, termasuk usaha yang baru,” tandasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait