MALANGVOICE – Permodalan Nasional Madani (PNM) Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) mulai dirasakan dampaknya bagi masyarakat. Contohnya ada di Kota Batu yang mencatatkan nasabah Mekaar sebanyak 8.324.
Jumlah itu artinya hampir 100 persen warga pra sejahtera di Kota Batu berhasil terbantu lewat penguatan program Mekaar inisiasi Menteri BUMN Erick Thohir.
Karena itu, Erick Thohir meminta Perusahaan BUMN meningkatkan jumlah nasabah Mekaar dua kali lipat terutama di Kota Batu. Percepatan ini dilakukan sebagai komitmen Erick Thohir untuk menyejahterakan masyarakat hingga level Kabupaten dan Desa.
Warga Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Suti Astuti, mengaku sangat merasakan dampak positif dari kehadiran berbagai program PNM Mekaar.
Ia menjadi saksi bagaimana Program Mekaar berhasil meningkatkan dan mengembangkan usaha hingga membantu perekonomian serta kesejahteraan Ibu-Ibu pra sejahtera di Kota Batu.
“Program Mekaar berhasil membantu meningkatkan usaha saya sebagi keluarga pra sejahtera dengan cicilan usaha dengan bunga ringan,” ungkap Suti Astuti.
Staf Khusus Erick Thohir, Arya Sinulingga dalam acara “Pasar Murah dan Bazaar UMKM BUMN” yang menghadirkan lebih dari 3.000 nasabah Mekaar dan masyarakat umum Kota Batu mengatakan, lewat program ini akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Walaupun Kota Batu ini sudah sangat tinggi jumlah nasabah Mekaar, tapi Pak Erick pasang target untuk meningkatkan lagi jumlah nasabah Mekaar menjadi 2 kali lipat dari jumlah saat ini. Itu artinya Pak Erick Thohir berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Batu,” jelas Arya.
Dalam kegiatan tersebut, Arya Sinulingga disambut oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Batu, Ir Sugeng Pramono beserta Pimpinan Perusahaan BUMN yang memiliki wilayah kinerja di wilayah Kota Batu yaitu Waskita Karya, Angkasa Pura I, SIER, dan Abipraya. Sedangkan Perusahaan BUMN penyedia pasar murah yaitu ID Food.
Selain pasar murah, kegiatan Pasar Murah dan Bazaar UMKM juga dimeriahkan oleh 50 UMKM binaan BUMN dengan produk yang beragam mulai dari pengolahan makanan dan minuman, fashion hingga jasa.
Febri, sebagai salah satu pelaku UMKM yang menjual kain batik asli Jawa Timur menyatakan potensi UMKM di Kota Batu sangatlah besar dan masih banyak lagi UMKM yang perlu pendampingan melalui Rumah BUMN.
Melalu Rumah BUMN, Arya kemudian akan memberikan pelatihan dan business matching UMKM yang ada di Kota Batu sehingga produknya bisa dipasarkan lebih luas lagi.
“Saya sendiri butuh peluang pasar dan marketing ke dunia internasional. Karena batik yang saya ini unik karena menggunakan 100% bahan organik yang pasarnya lebih luas di luar negeri dibandingkan dengan pasar tanah air,” jelas Febri.(der)