Banyak Laka Laut Tidak Berdampak ke Kunjungan Pantai Selatan

Pantai Goa Cina. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kunjungan wisatawan ke pantai Malang Selatan tetap ramai meski terjadi tiga kali laka laut yang menyebabkan tujuh korban tewas.

“Tidak ada pengaruh, masyarakat tidak lantas takut untuk berwisata ke sana (pantai), karena mereka tahu, kejadian tersebut rata-rata didasari kesalahan manusianya sendiri,” ucap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Made Arya Wedhantara, Rabu (2/6).

Kunjungan wisatawan ke pantai selatan tetap ramai terlebih pada saat hari libur. Namun, dirinya tetap menjadikan kejadian laka laut sebagai catatan penting tersendiri.

“Dalam waktu dekat, kami akan bersurat kepada seluruh pengelola pantai. Supaya, mereka lebih bisa mengingatkan para pengunjung agar tidak celaka. Selain itu pengunjung juga wajib berhati-hati sendiri. Karena jika jika hanya pengelola saja yang mengingatkan, percuma,” jelas plt

Untuk itu, Made akan meminta kepada seluruh pengelola wisata, utamanya pantai, agar menambah rambu-rambu larangan agar para pengunjung tidak boleh bermain di areal berbahaya demi kenyamanan dan keamanan bersama.

“Saya minta untuk dipasang peringatan, mulai dari pintu masuk, supaya wisatawan bisa terus ingat,” ujar pria yang juga menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pemkab Malang itu.

Dengan begitu, tambah Made, diharapkan kejadian serupa tak terjadi lagi di tempat wisata Kabupaten Malang. Karena hal itu tentunya akan sangat membawa duka bagi keluarga yang ditinggalkannya.

“Kalau tidak hati-hati sendiri, banyak yang dirugikan. Terutama keluarga yang ditinggal. Ke wisata niatnya senang-senang malah jadi petaka,” pungkas Made.

Sebagai informasi, selama Bulan Mei 2021 ini, terdapat tiga kejadian laka laut, dan menelan korban jiwa.

Peristiwa yang pertama, terjadi pada Sabtu (15/5) lalu, dimana seorang pengunjung obyek wisata Pantai Sendiki, Desa Tambakrejo, Sumbermanjing wetan, yakni Yuda (19) warga jalan Kebon Agung, Singosari, terseret ombak, dan baru ditemukan, keesokan harinya dalam kondisi tidak bernyawa.

Peristiwa yang ke dua, di pantai Batu Bengkung, Desa Gajahrejo, Gedangan, ada enam wisatawan terseret ombak yang terjadi, pada, Rabu (26/5) lalu.

Keenam korban tersebut merupakan rombongan wisatawan yang berbeda, yaitu rombongan dari Kota Batu, Mojokerto Kota, dan Mahasiswa Institut KH Abdul Chalim, Kabupaten Mojokerto. Bahkan, satu korban yang bernama Dimas Riza Nurul Hakim (21) rombongan asal kota Batu, hingga saat ini masih belum ditemukan.

Dan yang peristiwa yang ketiga, terjadi pada Ahad (30/5) kemarin, dimana dua orang warga Kabupaten Gresik menjadi korban gemasnya ombak di pesisir Pantai Malang Selatan. Satu diantaranya tewas terseret hingga Pantai Kondang Merak, dan satunya berhasil selamat dengan kondisi luka-luka.(der)