MALANGVOICE – Banjir akibat meluapnya Sungai Penguluran di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), yang menggenangi sebagian wilayah Desa Sitiarjo pada Ahad (11/9), sekitar pukul 15.30 berangsur surut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Nur Fuad Fauzi mengatakan, warga dan relawan saat ini sedang bekerja keras.
“Ya, warga dan sejumlah relawan masih melakukan pembersihan sisa banjir yang menggenangi sejumlah rumah,” ucapnya, saat dihubungi Mvoice, Ahad (11/9).
Baca juga: Belasan Rumah di Desa Sitiarjo Tergenang Luapan Air
Fuad menjelaskan, berdasarkan assessment BPBD Kabupaten Malang, setidaknya ada 28 rumah yang tergenang air. Namun begitu, tidak ada masyarakat yang mengungsi.
“Tidak ada yang mengungsi, karena tergenang ya bukan terendam. Ketinggiannya 20 centimeter sampai 1 meter. Tapi yang di rumah (warga) tidak ada yang sampai segitu (1 meter),” jelasnya.
Menurut Fuad, meski kondisi geografis Desa Sitiarjo yang kerap banjir, warga setempat yang rumahnya sempat tergenang air memilih tidak mengungsi.
Mereka beralasan, saat air meninggi, diikuti dengan hujan yang berangsur reda. Untuk mengantisipasi datangnya banjir, BPBD Kabupaten Malang juga telah memasang alat EWS di Sitiarjo.
“Jadi saat itu, genangan air tidak begitu lama dan ketinggian air berangsur menurun. Kalau bicara khusus Sitiarjo, kita sudah pasang EWS (Early Warning System) ketinggian air. Intinya mereka bisa memantau kapan waspada dan siaga,” terangnya.
Sampai saat ini, lanjut Fuad, enam personel BPBD Kabupaten Malang bersama sejumlah relawan dari PMI, Tagana, Muspika dan sejumlah relawan lain masih bersiaga di lokasi kejadian. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Selain itu dari hasil assestment BPBD Kabupaten Malang, tidak ada kerusakan fasilitas umum (fasum) yang diakibatkan peristiwa tersebut.
“Jadi siaganya juga masih di sana. Termasuk di (Dusun) Rowoterate, di Sungai Penguluran. Karena salah satu titik yang diukur di sana,” pungkasnya.(end)