Banjir Rendam 439 Rumah di Sitiarjo

Kondisi terdampak banjir di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumawe Kabupaten Malang, Rabu (18/10). (istimewa)
Kondisi terdampak banjir di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumawe Kabupaten Malang, Rabu (18/10). (istimewa)

MALANGVOICE – Bencana banjir kembali melanda Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) Kabupaten Malang, Rabu (18/10). Akibatnya, sekitar 439 rumah terendam air ketinggian sekitar 1 hingga 2 meter.

Camat Sumawe Agus Harianto mengatakan, banjir diakibatkan luapan Sungai Penguluran yang melintasi Desa Sitiarjo dan bermuara di Pantai Ungapan. Dilaporkan bahwa air mulai meluber ke jalan dan pemukiman sekitar pukul 10.30 WIB, Rabu (18/10). Jumlah rumah terdampak diperkirakannya akan terus bertambah, mengingat intensitas hujan di wilayah Sumawe tak kunjung menurun.

Kondisi terdampak banjir di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumawe Kabupaten Malang, Rabu (18/10). (istimewa)
Kondisi terdampak banjir di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumawe Kabupaten Malang, Rabu (18/10). (istimewa)

“Luapan sungai akibat hujan yang terus turun di desa tetangga tempat hulu sungai. Seperti Desa Tegalrejo, Desa Sumberagung, dan Desa Tambaksari,” kata Agus dihubungi MVoice melalui telepon selulernya, Rabu.

Dari catatannya, lanjut Agus, sejumlah 439 rumah atau kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Terdampak merata di empat dusun. Di antaranya, Dusun Krajan Kulon, Dusun Krajan Tengah, Dusun Krajan Etan dan Dusun Rowo Terate.

“Paling banyak di Dusun Rowo Terate karena letaknya di paling hilir sungai,” sambung Agus.

Untuk penangan bencana ini, masih kata Agus, pihaknya menerjunkan petugas gabungan sejumlah 150 personel. Mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, PMI Kabupaten Malang, Kodim 0818, dan Polres Malang serta dibantu warga. Akibat bencana rutin ini, tidak ada kerusakan berarti pada rumah warga. Korban jiwa juga nihil korban.

“Warga terdampak banjir saat ini diungsikan ke Balai Pamiteran Gereja Kristen Jawi Wetan Induk Sitiarjo. Beberapa harta dan ternak warga juga ikut diungsikan ke pemukiman warga yang kontur tanahnya lebih tinggi,” tutup Agus.(Der/Aka)