MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya bangkit perlahan selama pandemi Covid-19.
Menurut Wali Kota Malang, Sutiaji, upaya itu tak terlepas dari tiga prinsip utama yang menjadi pijakan untuk membangkitkan Kota Malang, yakni adaptif, karakter yang kuat, dan visioner.
Melalui program Salam Indonesia spesial live di channel YouTube dan Instagram, pria nomor satu di Kota Malang itu menjelaskan, adaptif pada masa pandemi Covid-19 dengan menyesuaikan diri dengan keadaan.
Lalu, kreativitas di masa pandemi Covid-19 bukanya terhenti, namun harus terus diasah dan dimaksimalkan. Konsep tersebut kemudian dipadukan dengan cara berfikir yang visioner.
“Adaptif dan identitas diri, nomer tiga futuristik atau visioner. Jangan pernah memandang bahwa hari ini cukup hari ini, harus kedepan. Sehingga dia punya idealis punya gagasan terus-menerus karena punya masa depan,” ujarnya, Rabu (16/6).
Selain itu, pembangunan sektor ekonomi juga mendapatkan perhatian penting. Sebab perekonomian menjadi tulang punggung dalam membangkitkan kembali Kota Malang usai mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
Dari situ, Pemkot Malang menginisiasi adanya Malang Digital Service (Maldis). Hal tersebut dilakukan untuk mendekatkan produsen dan konsumen.
“Hal itu dilakukan karena saat ini kekuatan ekonomi mulai bergeser dari transaksi langsung menuju e-commerce. Bagaimana antara demand dan perusahaan bisa nyambung harus kita kuatkan itu,” tuturnya.
Disamping itu, juga terdapat 4 strategi percepatan lain, yakni Malang Berbagi (Malber) penguatan penthahelix selama masa covid 19, Malang Herbal (Malherb), pengembangan produk herbal sebagai alternatif suplemen kesehatan masyarakat.
Kemudian, Malang Beli Produk Lokal (Malpro), mendorong penguatan ekonomi dan UMKM Lokal, dan Malang Bahagia (Malba), puncaknya adalah Malang bahagia.
“Kalau bahagia, imunnya kuat. Kalo memandang sesuatu jangan hanya dilihat saat ini, tapi apa sih yang terjadi dan bagaimana kita bisa mengatasi,” tandasnya.(der)
