Bangkitkan Gairah Pariwisata, Disparta Launching Lomba Tari Selamat Datang

Pembukaan Lomba Tari Disparta Kota Batu. (Istimewa)

MALANGVOICE – Inovasi baru diluncurkan Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu berupa Lomba Seni Tari Selamat Datang. Peluncuran lomba ini digelar di Sendra Tari Arjuna Wiwaha, Kelurahan Sisir, Kota Batu, Rabu (2/6).

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq, mengatakan, lomba ini ditujukan untuk 24 desa/kelurahan wisata untuk meningkatkan gairah pariwisata.

Sesuai jadwal, lomba digelar tiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu dengan mengedepankan kompetitif, apresiatif, edukatif serta rekreatif.

“Lomba akan digelar setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu. Dalam sehari akan digelar secara bersamaan di tiga desa/kelurahan sekaligus,” kata Arief kepada wartawan.

Aturan dalam lomba ini, dijelaskan Arief, setiap desa bisa menerjunkan 15 penari dengan waktu 30 menit. Peserta atau perwakilan tiap desa wajib mengirim tanda pengenal dan identitas diri lengkap.

Launching Lomba Seni Tari Selamat Datang. (Istimewa)

Selain itu harus ada surat pengantar dari pemdes/kelurahan wisata setempat. Hal sebagai bukti jika mereka merupakan warga yang diutus untuk berpartisipasi dalam Lomba Seni Tari Selamat Datang Desa/Kelurahan Wisata se Kota Batu. Selain itu, para peserta yang telah terdaftar di salah satu desa/kelurahan tidak boleh merangkap sebagai peserta dari kontingen lainnya.

“Kami melaunching lomba tari penyambutan selamat datang desa/kelurahan yang dirasa sangat penting. Karena target kami, tahun 2021 harus bisa mewujudkan desa wisata yang sukses dan mandiri,” ujarnya.

Launching Lomba Seni Tari Selamat Datang. (Istimewa)

Setiap penggarapan karya ditentukan porsinya yakni, bagian pembuka 15 persen, bagian inti 65 persen dan penutup 20 persen. Kriteria penjurian meliputi penataan seni sebesar 30 persen, tata rias busana 20 persen dan penyajian secara keseluruhan 50 persen. Penjurian akan melibatkan dari unsur Dinas Pariwisata, seniman dan pelaku jasa wisata.

Terpenting lagi, karya seni tari yang akan ditampilkan harus mengandung unsur seni tari, drama, musik hingga visual yang dikemas secara integral.

“Dengan ini harus didukung pula kelembagaan serta sajian atraksi yang bagus. Nanti tarian-tarian ini juga bisa ditampilkan ketika ada kunjungan ke desa/wisata,” tandas Arief.(der)