Baliho Puan Maharani, DPC PDIP Kabupaten Malang: Mereka Tidak Tahu Gerakan Kerakyatan

MALANGVOICE – Baliho Puan Maharani yang dikomentari netizen ditanggapi kepala dingin elemen DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang.

Secara lisan, hanya menjawab sekadarnya, namun lebih pada kegiatan kemanusiaan gotong-royong untuk meringankan beban masyarakat dit tengah Covid-19.

Komitmen bergotong royong tersebut, dengan membagikan paket sembako dan vitamin kepada warga yang menjalani Isolasi Terpadu (Isoter) di beberapa kecamatan.

Seperti di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Sabtu (7/8) kemarin, melibatkan seluruh elemen partai untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19, baik secara kesehatan maupun ekonomi.

“Kami memberikan bantuan kepada masyarakat untuk membuktikan bahwa kami hadir tidak hanya pada saat momentum Pileg dan Pilkada saja,” kata Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir, Ahad (8/8).

Pria yang akrab disapa Adeng ini menjelaskan, kegiatan seperti ini bukan sekali ini saja, sebelum masa pandemi Covid-19 juga telah dilakukan.

“Kalau dalam kondisi krisis lantaran pandemi Covid-19, diharapkan seluruh elemen masyarakat berkolaborasi saling bahu-membahu dalam menangkal Covid-19,” jelasnya.

Adeng menegaskan, dengan spirit gotong-royong seperti ini menjadi modal dasar untuk bisa keluar dari kondisi krisis dan tetap mematuhi anjuran pemerintah menjalankan protokol kesehatan.

“Pandemi tidak menyurutkan semangat kader PDIP untuk terus menjalankan kerja kemanusiaan dengan Prokes yang diterapkan oleh Pemerintah,” terangnya.

Lebih lanjut, Adeng meminta kepada pihak-pihak yang memberikan penilaian miring terhadap pemasangan baliho Ketua DPR RI Puan Maharani untuk tidak berkomentar negatif.

“Saya yakin, pihak-pihak yang memberikan komentar negatif itu tidak mengetahui gerakan-gerakan kerakyatan yang sudah secara rutin dilakukan oleh PDIP,” tukasnya.

Terakhir, Adeng melontarkan doa ‘Allahummahdi qaumi fainnahum la ya’lamun (Ya Allah, berilah petunjuk kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengerti)’, yang dikutip dari Doa Rasulullah Muhammad Saw.(end)