Bakso dan Cwimie Jadi Ikon Kuliner Malang

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, saat memberi sambutan di FBC. (deny rahmawan)
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, saat memberi sambutan di FBC. (deny rahmawan)

MALANGVOICE – Festival Bakso dan Cwimie (FBC) mulai Rabu (19/7) malam ini digelar di Jalan Kertanegara, Kota Malang.

Acara yang digelar Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang ini sengaja menyuguhkan dua menu tersebut. Alasannya, bakso dan cwimie merupakan ikon khas kuliner di Malang.

“Keduanya sudah jadi ikon khas. Sehingga dengan event ini masyarakat dalam maupun luar daerah semua tahu,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni.

Antusias masyarakat di FBC. (deny rahmawan)
Antusias masyarakat di FBC. (deny rahmawan)

Sebanyak 46 stan cwimie dan bakso berjejer. Penjual mengeluarkan menu terbaik andalan untuk memikat pengunjung. Apalagi pembukaan event ini sengaja dibarengkan dengan kegiatan Rakernas Apeksi 2017.

Ditambahkan Ida, sebenarnya dua makanan itu ada di daerah lain, tapi ada pembeda dengan yang ada di Malang. “Rasanya itu khas. Beda sama tempat lain. Jadi kita harus berbangga ini,” lanjutnya.

Festival ini akan digelar selama dua hari hingga Kamis (20/7) malam. Besar harapan Pemkot Malang acara ini diapresiasi masyarakat.

“Kami tidak ada target pengunjung di gelaran pertama ini. Yang jelas berharap bisa ramai dan dinikmati masyarakat,” tandasnya.


Reporter: Deny Rahmawan
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yunus Zakaria