Bahaya Asbestos dalam Kandungan Bedak Bayi

ilustrasi. (Wsj.com)

MALANGVOICE – Baru-baru ini terdapat kabar adanya penarikan 13 ribu Johnson’s Baby Powder oleh pihak perusahaan. Hal itu tercatat di Bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS), Johnson & Johnson (J&J).

Perusahaan mengumumkan jika penarikan akan dilakukan secara terbatas pada satu lot Baby’s Johnson Powder yang diproduksi dan dikirim di AS tahun 2018.

Penarikan tersebut dilakukan setelah ditemukannya kandungan asbestos atau asbes dalam produk bayi tersebut. Hingga kini perusahaan melakukan investigasi guna mengetahui integritas sampel yang diuji, termasuk validitas hasil pengujiannya.

Berdasarkan kajian Oregoin State University, jika seseorang tertelan kandungan asbes bisa mengendap di paru-paru atau saluran pencernaan. Sedangkan tubuh tak bisa menghancurkannya secara alami, sehingga sejumlah masalah kesehatan serius bisa muncul seperti asbestosis, kanker paru-paru, dan mesothelioma.

Dilansir dari berbagai sumber, gejala asbestosis sendiri baru akan muncul bertahun-tahun setelah paparan asbes terjadi secara terus menerus.
Gejala awalnya yakni nyeri dada atau bahu, batuk kering secara terus, dalam keadaan parah, kuku jari tangan menjadi bulat, melebar, atau membesar (jari tabuh). Selera makan berkurang yang diikuti penurunan berat badan. Napas menjadi pendek atau sesak. Kelelahan yang parah. Serta nafas berbunyi nyaring.

Sayangnya, asbestosis tidak dapat sembuh sepenuhnya, namun gejalanya dapat diringankan dan tingkat keparahan penyakit ini dapat ditekan. Pasien asbestosis juga biasanya akan disarankan untuk menerima vaksinasi, terutama vaksinasi flu dan pneumonia, guna mengurangi risiko infeksi paru-paru.

Salah satu pengobatan asbestosis adalah melalui terapi, seperti terapi pemberian oksigen. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki pernapasaan pasien, terutama jika kadar oksigen dalam darahnya sangat rendah. Terapi oksigen dilakukan dengan mesin atau tabung oksigen yang dapat mengalirkan oksigen melalui selang yang diletakkan. Jenis terapi lain yang mungkin disarankan adalah rehabilitasi paru. Terapi ini mencakup latihan-latihan, diskusi, serta nasihat medis yang bisa diterapkan untuk mengurangi gejala asbestosis. (Hmz/Ulm)