MALANGVOICE – Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar seminar internasional bertema ‘Memperkokoh Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional Melalui Diplomasi Bahasa, Sastra dan Budaya’ di ruang Oesman Mansoer Gedung C Unisma, Senin (28/9) siang ini.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Prof Kacung Marijan PhD, yang hadir sebagai pembicara, mengatakan, bahasa Indonesia sebenarnya bisa menyumbang banyak kosa-kata untuk bahasa internasional.
“Dari segi makanan saja, bangsa Indonesia bisa menyumbang banyak varian kata seperti nasi goreng, sup ayam atau rawon,” ungkapnya.
Ia menambahkan, beberapa upaya diplomasi telah dilakukan di sejumlah negara, di antaranya dengan membuka pameran makanan di luar negeri. Dalan pameran itu, kosa-kata dalam penyajiannya boleh pakai bahasa Inggris, tetapi penyebutan nama makanan tidak bisa berubah.
Selain itu, beragam kesenian tradisional juga turut andil menyumbang kosa-kata bahasa internasional. “Di Malang saja ada Tari Topeng. Jangan diterjemahkan mask dance, biar mereka mencari tahu sendiri artinya,” imbuhnya.