Bahas Anggaran, Pemkot Inginkan KONI Kota Malang Fokus Porprov 2022

Wali Kota Malang, Sutiaji, saat diwawancarai awak media sambil bergegas menuju kendaraan dinas, (MG2).

MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar audiensi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Terkait anggaran tahun 2020, program tahun 2021, dan rencana program tahun 2022.

Dalam pembahasan yang dilakukan, salah satu hal yang menjadi fokus utama mengenai persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang bakal dilaksanakan pada 2022.

Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan untuk persiapan Porprov mendatang, mulai tahun ini harus memiliki maping terkait Cabang Olahraga (Cabor) Apa saja yang menjadi unggulan dan prioritas untuk dikuatkan.

“Jadi saya basicnya ingin di 2021 ini harus sudah disiapkan. Harus punya maping, cabor apa saja yang menjadi pundi-pundi medali itu dikuatkan,” ujarnya saat diwawancarai MalangVoice.com, Jumat (16/4).

Selain itu, Sutiaji menambahkan, KONI Kota Malang sempat mengajukan anggaran dan hibah sekitar Rp 48 Juta untuk Porprov. “Namun saya minta untuk dilakukan revisi sebab jumlah tersebut dirasa terlalu tinggi,” tuturnya.

Pria nomor satu di Kota Malang itu mengatakan, dana hibah tidak bisa dimasukkan kedalam APBD perubahan. Karena dana hibah itu hanya ada di APBD Induk.

“Nggak mungkin minta hibah, karena yang namanya hibah itu tidak bisa di masukkan kedalam perubahan. Hibah itu adanya di APBD induk,” imbuhnya.

Lalu, Sutiaji memiliki saran untuk bisa mendapatkan dana hibah sendiri dalam kegiatan itu bisa dilakukan kolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk membantu.

“Tusinya (tugas dan fungsi) pora (Disporapar) kan sesungguhnya hanya membantu. Sehingga nanti bisa di sharingkan juga dengan dinas pendidikan dan kebudayaan, ketika dilakukan pesertanya atau Cabor yang akan diikutkan itu anak sekolah bisa diikutkan,” terangnya.

Terpisah, Ketua KONI Kota Malang, Edy Wahyono, menegaskan, pelaksanaan Porprov nantinya tidak didukung dengan anggaran yang memadai akan kerepotan.

Meski begitu, Edy menyadari jika situasi pandemi covid-19 saat ini membuat keuangan pemerintah daerah mengalami penurunan.

“Jujur aja jika tidak didukung dengan anggaran yang memadai agak repot juga. Tapi memang kami menyadari jika kondisi saat ini seperti ini. Karena keuangan daerah turun semua,” kata dia.

Namun karena anggaran yang dibutuhkan cukup besar, perlu adanya bantuan dari Pemkot Malang guna pelaksanaan Porprov Tahun 2022 nanti.

“Tadi Pak Wali menyampaikan ada sedikit solusi, seperti CSR. Harapannya Pak Wali seperti itu. Kita melihat CSR sendiri saat ini juga nggak mudah di dalam situasi yang seperti ini,” tandasnya.(der)