Awas, 11 Kecamatan di Kabupaten Malang Berpotensi Bencana Hidrometeorologi

Ilustrasi warga yang kerja bakti membereskan bencana longsor (istimewa)

MALANGVOICE – Memasuki musim penghujan, di wilayah Kabupaten Malang ada 11 dari 33 kecamatan yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono mengatakan, di Kabupaten Malang, selain 11 kecamatan tersebut, beberapa kecamatan juga berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi.

“Ada sejumlah kecamatan yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi karena kondisi geografis wilayah Kabupaten Malang salah satu daerah yang memiliki potensi bencana terlengkap di Jawa Timur,” ucap Sadono, saat dihubungi awak media melalui telepon selulernya, Senin (4/10).

Baca juga: Arema FC Menang Telak Lawan Persela Lamongan 3-0

Sadono menjelaskan, untuk skala Jawa Timur, wilayah Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah yang selalu mendapatkan peringatan dini terkait munculnya cuaca ekstrim.

Hal itu disebabkan wilayah Kabupaten Malang memiliki banyak perbukitan dan gunung, namun juga terdapat daerah yang berada di pesisir yang berbatasan langsung dengan laut selatan Pulau Jawa.

“Karena masih peralihan cuaca, kadang-kadang terjadi hujan lebat dengan instensitas tinggi. Jadi biasanya sporadis, tidak merata dan hanya di spot-spot tertentu. Walaupun sebetulmya, Kabupaten Malang ini jadi daerah yang mendapatkan peringatan dini,” jelasnya.

Baca juga: Mobil Terbakar di Bendungan Karangkates, Diduga Karena Korsleting Listrik

Namun, lanjut Sadono, jika dilihat dari catatan bencana yang terjadi di tahun 2020 dan tahun-tahun sebelumnya, pada musim pancaroba seperti saat ini, potensi bencana yang kemungkinan terjadi adalah angin kencang. Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir, angin kencang sempat terjadi di wilayah Kecamatan Tajinan.

“Di Tajinan angin kencang itu terjadi seminggu lalu. Kemudian longsor juga sempat terjadi di beberapa titik. Meskipun masih belum dapat dikategorikan bencana. Karena dampaknya masih kecil. Longsor itu kemarin di Ampelgading dan Tirtoyudo,” terangnya.

Sementara untuk banjir, Sadono menerangkan, jika berdasarkan dari catatan BPBD Kabupaten Malang hingga saat ini masih belum ada bencana banjir. untuk itu, dirinya masih belum bisa mentepkan status kesiapsiagaan darurat bencana. Meskipun sudah ada beberapa kejadian yang terjadi, namun belum dapat digolongkan ke dalam kategori bencana.

“Banjir maupun tanah longsor memang sudah terjadi, tapi belum masuk ke status siaga darurat, karena masih dalam intensitas kecil,” terangnya.

Kesebelas kecamatan yang berpotensi terdampak hidrometeorologi tersebut antara lain Kasembon, Ngantang, Pujon, Lawang, Jabung, Poncokusumo, Tajinan, Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Ampelgading, Tirtoyudo, dan Kecamatan Dampit.

Untuk itu, BPBD Kabupaten Malang saat ini tengah melakukan beberapa persiapan, seperti mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dan beberapa peralatan.

“Bentuk (persiapan) nya, sumber daya, peralatan dan salah satunya juga menyiapkan dokumen rencana kontijensi ancaman bencana. Itu yang sedang disiapkan,” pungkasnya.(end)