MALANGVOICE – Anggaran minim pembinaan atlet dan pelatih Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Malang tidak menyurutkan semangat para atlet untuk berprestasi.
Hal itu terbukti, keberhasilan mereka membawa Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat 3 nasional dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Di ajang PON tersebut, atlet Kabupaten Malang menyumbangkan 38 medali, baik itu emas, perak maupun perunggu.
Memiliki 53 cabang olahraga (Cabor), KONI hanya mendapat anggaran Rp1,9 miliar sehingga kurang maksimal memberikan sarana dan prasarana untuk atlet.
Dengan keterbatasan anggaran ini membuat masing-masing ketua cabor harus mempunyai jurus tersendiri agar tidak menyurutkan semangat para atlet untuk berlatih.
“Kalau di Camp (Tempat latihan) ini, berhasil mencatat atlet yang meraih dua medali emas dan satu perunggu, yakni Shinta Eka Arfenda dan Varadisa Septi Putri masing-masing memperoleh medali emas, dan Mutiara Ayuningtyas memperoleh medali perunggu,” ucap Ketua Cabor Gulat dan Sambo KONI Kabupaten Malang, Sulastiman, Senin (25/10).
Ketiga atlet tersebut, lanjut Sulastiman, berasal dari Kecamatan Tumpang dan Poncokusumo. Ini prestasi yang sangat luar biasa, dan mereka telah mengukir sejarah dalam keoalahragaan di Kabupaten Malang.
“Meski anggaran untuk berlatih terbatas, mereka bisa memperoleh medali di PON Papua,” jelas pria yang juga sebagai guru olahraga di SMPN 1 Tumpang ini.
Sulastiman menjelaskan, saat ini dirinya memiliki 19 orang atlet yang terdiri dari pelajar SMP, SMA hingga mahasiswa. Sebagian dari beberapa atlet tersebut merupakan anak yatim kurang beruntung yang dalam sisi ekonomi.
“Meski dari kalangan ekonomi menengah kebawah, mereka memiliki semangat besar dalam berlatih, dan ingin menjadi yang terbaik agar bisa mengharumkan nama Kabupaten Malang, baik dalam laga nasional maupun internasional,” jelasnya.
Sulastiman berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang agar lebih meningkatkan perhatian prestasi olahraga yang sudah diraih atlet Kabupaten Malang. Terlebih lagi, di tahun 2022 mendatang, atlet Kabupaten Malang juga akan bertanding di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII.
“Dalam Porprov itu, KONI Kabupaten Malang menargetkan masuk tiga besar. Kami sangat optimistis bisa masuk tiga besar. Sudah ada buktinya, di PON Papua, atlet Kabupaten Malang membawa pulang 38 medali,” terangnya.
Perlu diketahui, untuk menampung para atlet gulat dan Sambo di Kabupaten Malang, Sulastiman telah merogok sakunya untuk membangun Camp Gulat secara mandiri tanpa ada bantuan dari Pemerintah Daerah.
Camp tersebut dibangun di Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang. Untuk menuju Camp Gulat harus melalui jalan setapak sepanjang 300 meter, karena lokasinya curam dan tanpa ada fasilitas yang memadai, termasuk fasilitas air.(end)