Atasi Gizi Buruk dan Stunting, Dosen UMM Ciptakan Beras Analog untuk Balita

Elfi menunjukkan beras analog inovasinya (kanan). (Istimewa)

MALANGVOICE – Tingginya jumlah penderita gizi buruk dan kurang gizi pada balita terus meningkat. Alhasil pertumbuhan sebagian balita di Indonesia menjadi terhambat. Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Elfi Anis Saati berinovasi menciptakan beras analog tinggi protein.

Elfi berekspreimen dengan beras analog yang terbuat dari tepung tapioka, tepung kedelai, dan bayam hijau dan merah. Elfi menjelaskan, beras analog yang ia buat kaya akan protein yang dihasilkan dari kacang-kacangan. Ia memilih kacang kedelai yang mudah dijumpai.

“Beras analog ini mengandung tepung kedelai yang tinggi protein. Itu yang membuat beras ini tidak hanya mengandung karbohidrat seperti beras biasa,” papar Elfi.

Menurutnya, beras analog yang diberi label Elviza ini memiliki keunggulan lain yaitu tingkat antioksidan yang tinggi. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat meningkatkan sistem imun dalam tubuh manusia. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi balita pada masa pertumbuhan.

“Pigmen pada penelitian ini terbukti memiliki tingkat antioksidan yang sangat tinggi,” imbuhnya.

Beginilah penampakan beras analog Elviza. (Istimewa)

Sementara itu, pada beras analog, Elfi memilih pigmen yang terkandung pada sayuran. Sayuran dipilih karena banyak balita yang cenderung kurang mengkonsumsi sayuran. Tak hanya itu, Elfi mengaku bahwa beras analog ini tak hanya mengandung karbohidrat dan protein, namun juga kandungan sehat lain yang ada pada sayur.

“Saya memilih bayam sebagai tambahan komposisi untuk memanfaatkan pigmen yang ada pada bayam itu sendiri,” jelasnya.

Tak hanya berinovasi pada beras analog, sebelumnya Elfi juga telah bereksperimen dengan minuman antioksidan yang memanfaatkan pigmen dari bunga mawar. Antosianin dari bunga mawar diketahui dapat mencegah penyakit ginjal dan juga hati. Hasil penelitian itu sudah dipublikasikan pada jurnal Internasional dan telah dipatenkan.

Bermaksud untuk menyediakan pangan yang sehat bagi masyarakat dan mengurangi penggunaan pewarna non-pangan berbahaya, seperti Rhodamin B, Amaranth, dan Pauncou, Elfi melakukan hilirisasi produk minuman antioksidan, juga dengan nama merk Elviza. (Hmz/Ulm)