MALANGVOICE – Konflik menerpa KONI Kabupaten Malang. Pasalnya muncul mosi tidak percaya yang datangnya dari 21 cabang olahraga.
Cabor-cabor itu meragukan SK dari Perserosi saat Asyhari mencalonkan diri sebagai ketua umum KONI.
Puluhan cabor itu menuding Asyari menggunakan SK yang sudah habis masa berlakunya dari Perserosi, saat dia masih menjabat sebagai ketua.
Mengenai hal ini, Asyari mengaku tidak bisa banyak berkomentar. Pasalnya hingga saat ini dia juga masih belum menerima surat mosi tersebut.
“Saya menanggapinya santai saja karena sampe sekarang KONI masih belum menerima surat apapun,” tegas dia saat ditemui di kantornya, Selasa (8/11).
Dia juga menyangsikan ada 21 cabor yang turut mengeluarkan mosi tersebut. Meski begitu dia mengaku tidak memusingkan mosi tersebut.
“21 cabor itu mana saja, buktinya masih banyak cabor yang komitmen kepada kami,” kata dia.
Bagi dia, hal yang lumrah jika ada orang yang tidak menyukai gaya kepemimpinan dia dalam menahkodai KONI.
Dia mengakui, dalam upaya meningkatkan prestasi memang pihaknya melakukan beberapa pembenahan, terutama administrasi. Sehingga tidak heran jika ada pihak yang merasa tidak nyaman.
“Sah-sah saja (mosi tidak percaya), kami nggak memusingkan. Pihak yang mengeluarkan mosi itu juga bisa kita lihat track record mereka seperti apa,” pungkas Asyari.