ASN Terjebak Investasi Ilegal, Wali Kota Batu Ingatkan Pentingnya Literasi Keuangan

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko tekankan pentingnya literasi keuangan. Hal itu disampaikan seiring adanya beberapa ASN di lingkungan Pemkot Batu yang menjadi korban lantaran tergiur dengan janji yang ditawarkan. (Pemkot Batu/Malangvoice)

MALANGVOICE – Praktik penipuan berkedok investasi kerap menawarkan janji manis dengan hasil mengggiurkan. Lemahnya pengetahuan literasi keuangan lantas memicu masyarakat bertindak irasional sehingga tanpa sadar mereka terjebak sebagai korban.

Seperti yang dialami salah satu aparatur sipil negara (ASN) yang enggan disebutkan namanya di lingkungan Pemkot Batu. Ia bersama beberapa rekannya sesama ASN merasa tertipu. Uangnya bernilai puluhan juta kandas setelah menjajal peruntungan di aplikasi robot trading yang menawarkan berbagai paket investasi.

“Total kerugian mencapai Rp 50 juta sejak ikut pertengahan 2021 lalu. Awalnya naruh modal Rp 8,2 juta,” kata perempuan yang bekerja di lingkungan Pemkot Batu.

Saat awal mencoba dirinya mendapatkan hasil minimal Rp 100 ribu per hari hingga 15 persen dari nilai investasi Rp 8,2 juta itu. Tergiur dengan hasil itu, lantas ia pun membenamkan modal lebih besar. Perolehannya pun makin meningkat. Hal itu memantapkan dirinya, jika investasi yang diikutinya bukan lembaga ilegal. Apalagi, kata dia, investasi robot trading tersebut mengantongi SK Kemenkumham dan nomor induk berusaha (NIB)

“Tapi lambat laun, aplikasinya tidak bisa dibuka sekitar Oktober 2021 lalu. Uangnya pun tidak bisa ditarik kembali. Teman-teman saya juga mengalami hal serupa. Total kerugian saya sama beberapa teman sekitar Rp 77 juta,” terang dia.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko pun mengingatkan para ASN agar meningkatkan literasi keuangan. Kurangnya pengetahuan itu, membuat mereka terlena dengan berbagai macam investasi yang menawarkan hasil menggiurkan.

“Kalau mengalami kerugian itu resiko pribadi mereka, karena uang yang digunakam milik mereka pribadi. Cuma saya hanya mengimbau agar cermat menempatkan investasi. Literasi keuangan harus ditingkatkan,” ujar Dewanti.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Batu, AKP Yussi Purwanto menegaskan sejauh ini belum ada korban trading bodong di Kota Batu yang melapor. Kendati demikian dirinya menghimbau supaya masyarakat bisa melakukan kroscek kepada pihak yang berwenang sebelum berinvetasi.

“Maksudnya sebelum ikuti investasi online dicek dulu kepada pihak berwenang. Bagaimana regulasinya, kan juga ada OJK. Terdaftar tidak? Kalau tidak pasti ilegal. Kalau terdaftar berarti aman,” jelasnya.(der)