MALANGVOICE – Sebanyak 240 prajurit Arhanud dinyatakan lulus dalam Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) 2016.
Kelulusan 240 dari 241 prajurit ini dikukuhkan dalam upacara penutupan Dikmata yang digelar di
Lapangan Pusat Pendidikan (Pusdik) Artileri Pertahanan Udara (Arhanud), Malang, Selasa (6/12).
Satu prajurit dinyatakan tidak lulus karena kendala kesehatan sehingga harus menjalani operasi. Akibatnya, harus mengulang tahun depan.
Upacara penutupan itu juga diisi dengan penampilan seni beladiri dari para prajurit dan aneka keahlian lainnya.
Wakil Komandan Pusat Persenjataan (Wadanpusen) Pusdik Arhanud, Kol (Arh) Haris Sarjana menjelaskan, para prajurit ini nanti ditempatkan di beberapa daerah di Indonesia.
Mulai dari Aceh, Bontang hingga Makassar.
“Papua kami masih belum punya Arhanud, jadi prajurit tidak ada yang ditempatkan di Papua,” kata dia usai upacara.
Saat paling mengharukan dalam prosesi itu, ketika para orang tua dipersilakan untuk mencari anak-anaknya yang masih berada di barisan.
Sontak, ratusan orang tua itu mencari anaknya, para gadis muda mencari kekasihnya. Tangisan haru dan pelukan rindu mewarnai pertemuan mereka.
Salah satu prajurit, Prada Mario Paulino Elson Nukawea tampak tak bisa menahan rindunya kepada kedua orang tua, Ekidius Nukawea dan Yosefin Dhola.
Mereka berita sontak berpelukan melepas rindu. Mario menjelaskan, sudah tiga bulan dia mengikuti pendidikan di Pusdik Arhanud.
“Sebelumnya saya ikut pendidikan enam bulan di Kodim Papua,” kata dia.
Mario mengaku tidak keberatan jika harus ditugaskan jauh dari orang tuanya di Makassar.
“Tidak apa-apa, karena sudah jadi komitmen prajurit harus siap ditugaskan kemana saja,” tandas dia.