MALANGVOICE – Rencana Arema FC menggunakan Stadion Gajayana sebagai homebase di kompetisi Liga 1 2023/2024 disambut baik Pemkot Malang melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).
Komunikasi antara kedua belah pihak mulai dilakukan sejak pekan ini agar rencana itu segera terealisasi. Termasuk agenda pembenahan stadion sehingga sesuai standar yang ditentukan.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, mengatakan, untuk memenuhi standar itu perlu beberapa perbaikan di dalam Stadion Gajayana.
Baca Juga: Komentar TNI AL Terkait Bus Viral Terobos Perlintasan KA di Malang
TMP Gelar Kejuaraan Karate Piala Kemerdekaan
Perbaikan itu mulai lampu penerangan lapangan, kursi penonton, dan fasilitas lain.
“Sepertinya kursi harus single seat, lampu penerangan lapangan juga disesuaika. Nanti kalau setuju kita siapkan PKS dan harus dipersiapkan apa saja yang diperbaiki,” ujar Baihaqi.
Saat ini kapasitas penonton di Stadion Gajayana berkisar antara 20 – 25 ribu orang. Apabila menggunakan single seat menurut Baihaqi bisa dikonsep hanya bisa menyiapkan mencapai 7 – 10 penonton saja.
Kemudian soal anggaran perbaikan, Baihaqi belum bisa merinci lebih dalam karena harus menunggu APBD. Apalagi Arema membutuhkan waktu hanya fua bulan sebelum Liga 1 dimulai pada Juli 2023.
Sehingga konsep kompensasi sewa memungkinkan Arema FC melakukan perbaikan dengan biaya sendiri, kemudian akan diberikan kompensasi yang tertuang dalam PKS dengan Arema.
“Kalau perbaikan ringan dengan APBD, mungkin bisa diusulkan di perubahan APBD. Tapi kan Arema nanti mainnya bulan Juli, sehingga kalau untuk saat ini menggunakan APBD, pasti tidak bisa,” jelasnya.
Kendati demikian, komunikasi terus dilakukan antara manajemen Arema dan Pemkot Malang membahas penggunaan Stadion Gajayana dalam bulan Mei ini.
“Bulan ini harus ada kepastian jika mereka menggunakan Stadion Gajayana, jika mungkin nanti bulan Juli saat itu main di putaran pertama mereka mungkin Arema main dimana dulu tidak masalah, tapi percepatan harus dilakukan,” tegas Baihaqi.(der)