MALANGVOICE Pemerintah Arab Saudi yang baru saja mengeluarkan regulasi tanpa karantina, membuat umat Islam Indonesia berbondong-bondong menjalankan umroh.
Salah satunya jemaah umroh yang bergabung dengan PT Raya Al-Madinah Gemilang, yang berlokasi di Kabupaten Malang.
Banyaknya jemaah umron ini juga tak lepas dari Pemerintah Indonesia yang memudahkan jemaah dengan memperpendek masa karantina sehingga mengurangi biayanya.
“Sekarang, saat pemberangkatan hanya menjalani karantina sehari sedangkan saat kedatangan harus menjalani karantina tiga hari dua malam,” ujar Direktur PT Raya Al-Madinah, Soraya Herawati, Rabu (9/3).
Ahad (6/3) lalu, puluhan jamaah umroh yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur mengikuti sosialisasi dari Kemenag Kabupaten Malang dan Manasik Umroh New Normal.
Selain memperpendek masa karantina, pemerintah RI juga bakal mengeluarkan kebijakan keberangkatan tidak lagi dipusatkan di Jakarta.
“Insyaaallah dalam waktu dekat, keberangkatan dapat lewat Juanda Surabaya lagi,” ujar Soraya yang akrab disapa Raya ini.
Diakuinya, masa pandemi tahun ini pemerintah memberlakukan one gate policy. keberangkatan kali ini masih dipusatkan di Jakarta.
Setelah mengikuti manasik, Ahad lalu, puluhan jemaah umroh yang bergabung dengan PT Raya Al-Madinah bakal diberangkatkan pada 23 Maret 2022 mendatang.
“Saya berharap pemerintah Indonesia pelan-pelan akan menghapus masa karantina,” terang Raya.
Sebelumnya, tepatnya Desember 2021 lalu, PT Raya Al-Madinah telah memberangkatkan jemaah umroh.
“Desember 2021 kami juga memberangkatkan jemaah dari Kabupaten Malang. Kalau sudah niat, masa pandemi tidak menghalangi keberangkatan jemaah,” tembahnya.
Sementara Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Malang, Sonhaji mengaku, sampai saat ini telah tercatat 4.000 jamaah umroh Kabupaten Malang yang siap berangkat.
Menurut Sonhaji, PT Raya Al – Madinah merupakan satu-satunya penyelenggara umroh yang telah mengantongi ijin resmi dari Kemenag yang berdomisili di Kabupaten Malang.(end)