MALANGVOICE – Apocalypse Park yang baru saja dibangun, menjadi satu-satunya skatepark dengan standar Internasional di Malang.
Skatepark yang berada di Jalan Kapiworo, Mangliawan, Kabupaten Malang itu didirikan seorang kontraktor asal Malang bernama Heru Tri Cahyono.
Ide pembangunan skatepark dengan luas 1.000 meter persegi serta menghabiskan dana hingga Rp1,2 miliar itu dikatakan Heru berawal dari sang anak yang memiliki hobi bermain skate.
Namun, selama PPKM berlangsung dua skatepark yang berada di taman Mojolangu dan Merjosari ditutup sementara sesuai kebijakan yang berlaku.
“Dari situ anak saya bersama dengan teman-temannya bermain di Jalan. Saya khawatir nanti saat dia (anak) bermain ketemu masalah entah itu diusir satpam atau lain sebagainya,” ujarnya saat ditemui Mvoice, Kamis (19/8).
“Akhirnya saya memutuskan untuk membuatkan skatepark untuk anak saya. Sehingga dia bisa bermain skate lebih aman,” imbuhnya.
Setelah itu, Heru mulai melakukan komunikasi dengan berbagai komunitas skate yang ada di Malang guna menjalankan rencana pembangunan skatepark tersebut. Melihat dia sendiri tidak memiliki pemahaman dalam olahraga ekstrem kesukaan anaknya itu.
“Lalu saya lobi-lobi dan akhirnya dikenalkan dengan pemilik Motion yang katanya sudah membangun banyak skatepark di Indonesia dengan kualitas yang baik. Karena presentasi mereka bagus akhirnya saya putuskan untuk mulai pembuatan skatepark bekerja sama dengan Motion,” kata dia.
Proses pembangunan skatepark pun berjalan selama beberapa bulan tanpa hambatan hingga saat ini sudah dalam tahap finishing atau penambahan di beberapa bagian.
Beberapa alat atau track di Apocalypse Park ini juga diklaim menjadi yang pertama di Indonesia, seperti track jumping tinggi yang diberi busa untuk menopang pemain yang mendarat atau sering disebut Foam Pit Ramp. Lalu ada juga beberapa track tambahan di dalam bowl yang memiliki fungsi tambahan untuk menambah variasi trick bermain skate.
“Selain itu berbagai macam track yang multifungsi juga tersedia, jadi bisa digunakan untuk Skate, BMX hingga Sepatu roda. Desain track pun dibagi menjadi tiga tahap kemampuan. Mulai dari pro, midle dan beginner, sehingga baik yang sudah ahli hingga pemula bisa bermain disini,” terang Heru.
Rencananya soft opening Apocalypse Park akan dibuka pada (3/9), nantinya bagi skater yang ingin bermain disitu akan dikenakan biaya registrasi sebesar Rp 20 ribu perorangnya dan dia bisa bebas bermain seharian penuh.
“Dibuka dari jam 07.00 hingga 20.00 malam. Nanti saat Grand Opening kita buat kompetisi skate. Biaya masuk itu sebagai biaya operasional saja, seperti listrik, kebersihan dan perawatannya. Konsep saya bukan bisnis. Ini murni untuk mereka biar have fun (senang) dan benar-benar bisa memanfaatkan tempat ini dengan baik,” tegasnya.
Meski begitu, Heru sudah mempersiapkan rencana lain bila saat soft opening masih berada pada situasi PPKM, yaitu dengan menyediakan registrasi atau pendaftaran tidak secara offline namun online dan dalam sehari akan dibagi menjadi empat sesi dengan batas maksimal dalam satu sesi hanya 25 orang.
Heru berharap dengan adanya skatepark indoor yang diklaim motion terbesar di Indonesia itu bisa dimanfaatkan teman-teman komunitas skateboard utamanya yang berada di Malang, untuk berlatih mengembangkan diri dan bisa meraih prestasi di jenjang olimpiade Internasional.
“Jadi saya berharap dengan adanya fasilitas ini, temen-temen komunitas baik skateboard, BMX dan sepatu roda bisa have fun bermain, melatih diri lebih baik apalagi jika bisa maju dalam olimpiade olahraga ekstrem itu akan menjadi kebanggan tersendiri nantinya,” tandasnya.
Sebagai informasi Apocalypse Park juga menyediakan kantin, hingga skate shop sebagai penunjang para pemain nantinya.(der)