Aplikasi Deteksi Corona Telah Diakses Ribuan Orang, 345 Berisiko Terpapar

Wali Kota Malang Sutiaji menunjukkan aplikasi Malang Corona Detector. (Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang Sutiaji menunjukkan aplikasi Malang Corona Detector. (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Pemkot Malang resmi me-launching aplikasi khusus mendeteksi penularan Covid-19 bernama Malang Corona Detector. Peluncuran aplikasi tersebut diunggah langsung Wali Kota Malang Sutiaji melalui akun Twitter pribadinya.

Aplikasi ini berisikan melakukan pengecekan status kesehatan dengan serangkaian pertanyaan sederhana, untuk mengetahui apakah user atau pengakses aplikasi berisiko terpapar Covid-19. Masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi tersebut melalui http://coronadetektor.malangkota.go.id/.

Meski baru, antusiasme masyarakat mengakses aplikasi tersebut sangat tinggi. Terpantau pada menu infografis, sudah ada 6.198 yang mengisi. Sejumlah 3.246 dinyatakan sehat, sementara 347 orang berisiko terpapar Covid-19.

Wali Kota Malang Sutiaji dalam keterangan tertulisnya mengatakan, aplikasi tersebut dikembangkan (develop) sebagai salah satu upaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19, terutama melalui adanya keakuratan data terhadap kondisi masyarakat.

“Untuk itu, saya minta ke Tim Percepatan (akademisi) agar ada pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang ketersediaan data yang diperoleh secara cepat, dan akurat,” ujarnya.

Potensi itu bisa diwujudkan karena kota Malang memiliki banyak anak muda yang terampil, kreatif dan inovatif. Mereka ini yang membidani terciptanya aplikasi ini.

“Karena itu saya sampaikan terima kasih kepada Komunitas Pengembang Aplikasi yang ada di Malang,” sambung dia.

Ia menambahkan, aplikasi memiliki dua fungsi, pertama untuk mengecek kondisi kesehatan masyarakat, kedua untuk memantau sebaran masyarakat yang berisiko tertular Virus Corona.

“Saya persilahkan warga untuk memanfaatkannya, karena ini akan jadi metode penampisan secara efektif, sekaligus kita secara bersama dapat memonitor kondisi kota Malang secara menyeluruh,” jelasnya.

“Tentu kejujuran dan akurasi pengisian data menjadi kata kuncinya. Kita harus Gotong Royong melawan Corona,” imbuhnya Sutiaji.