Anton – Nanda Dipertemukan NU, Bentuk Koalisi?

Pasangan Anton - Nanda mencuat seiring pertemuan yang difasilitasi PCNU Kota Malang. (istimewa)

MALANGVOICE – Kabar mengejutkan datang dari perkembangan dinamika politik di Kota Malang. H Moch Anton yang berstatus sebagai petahana, disebut – sebut bakal berpasangan dengan Ya’qud Ananda Gudban.

Ini menyusul pertemuan pada Minggu (17/12) malam antara kedua tokoh itu yang difasilitasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang. Ya’qud Ananda Gudban tak membantah adanya pertemuan ini.

Dia bahkan mengaku mendapat saran dari para ulama dan petinggi NU untuk menjadi Bakal Calon Wakil Wali Kota Malang, mendampingi Anton. “Saya dipanggil oleh NU, diminta untuk menjadi wakilnya Abah di Pilwali Kota Malang,” kata perempuan yang akrab disapa Nanda itu.

Padahal, sebelumnya Anton telah mendapatkan rekomendasi dari Partai Nasdem. Dalam hal ini, Anton dipasangkan dengan Syamsul Mahmud dalam perhelatan pesta demokrasi tahun 2018.

Di sisi lain, Nanda juga gencar menggalang dukungan dari beragam pihak. Politisi cantik itu juga sempat disebut – sebut sebagai lawan kuat Anton. Sejauh ini, Nanda telah didukung tiga partai, yakni Hanura, PAN, dan PPP.

Meski demikian, peta koalisi ini masih dinamis dan bisa berkembang seiring pertemuan antara Anton dan Nanda. “Abah Anton didatangkan dan dari pembicaraan itu Abah meminta satu syarat, dan saya meminta waktu menyelesaikan syarat itu,” imbuh Nanda.

Hanya saja, Nanda enggan membeberkan syarat yang dimaksud tersebut. Meski begitu, dia meminta waktu untuk menyelesaikan syarat tersebut.

Terpisah, Anton membeberkan, pertemuan dengan Nanda memang membahas kemungkinan koalisi. Dia menegaskan, pemilihan pendampingnya harus segera dilakukan dengan pertimbangan matang.

Nanda pun masuk dalam bursa kandidat pendampingnya. “Saya sudah sering bilang bahwa ini sudah mendekati pendaftaran tanggal 8 Januari, karena itu kami coba komunikasi dengan partai lain termasuk Bu Nanda,” kata Anton.

Dia menambahkan, saat ini juga masih mempertimbangkan plus minus jika berpasangan dengan Nanda. Sejalan dengan itu, dia juga ingin mendalami kesamaan misi dengan Ketua DPC Partai Hanura Kota Malang tersebut.

“Sebelum membentuk koalisi permanen perlu mengetahui visi dan misi dari Bu Nanda. Yang tidak kalah penting, saya perlu istikhoroh terlebih dahulu sebelum memberikan keputusan koalisi, seminggu lagi sudah ada jawaban,” pungkasnya.(Coi/Yei)