Antisipasi Teror, Polisi dan Banser Disiagakan di Kabupaten Malang

Kapolres Malang AKBP Hendri Umar. (Toski D).

MALANGVOICE – Peristiwa ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Gereja Katedral Makassar, pada Ahad (28/3) kemarin, membuat jajaran kepolisian di sejumlah daerah siap siaga melakukan pengamanan di gereja.

Untuk di Kabupaten Malang, selain jajaran Polres Malang, Barisan Ansor Serbaga Guna (Banser) juga disiagakan untuk ikut melakukan pengamanan di gereja.

Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar akan memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengamanan di sejumlah gereja ketika ada agenda ibadah, yang terdekat, yakni ibadah memperingati wafat Isa Al-Masih Jumat (2/4) mendatang.

“Pada saat itu kami akan siapkan pengamanan lintas sektoral seperti akan ada bantuan dari Banser, Pemuda Pancasila, dan kami juga akan berkoordinasi dengan pihak gereja terkait kemanan ini,” ucapnya.

Untuk itu, lanjut Hendri, dirinya memastikan pelaksanaan ibadah pada hari Jumat depan di Gereja di Kabupaten Malang berjalan aman.

“Para jemaah tidak perlu khawatir, kami pastikan keamanan di Kabupaten Malang tetap terjaga,” tegasnya.

Terpisah, Ketua PCNU Kabupaten Malang, dr Umar Usman mengatakan, selain kepolisian, anggota Banser akan ikut melakukan penjagaan di gereja yang ada di Kabupaten Malang.

“Nanti, per gereja akan dijaga 10 sampai 20 anggota Banser. Kami juga akan koordinasi dengan pihak gereja, dimana saja yang boleh kami jaga. Kan biasanya ada tempat yang tidak boleh di masuki. Itu kami koordinasikan dulu jaganya di mana,” katanya.

Selain itu, PCNU Kabupaten Malang sudah melakukan deteksi dini di Kabupaten Malang paska kejadian ledakan yang diduga dari teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu.

“Ada beberapa aliran-aliran yang Intoleransi dan tidak bisa berhubungan dengan yang beda itu seperti di Kecamatan Lowokwaru (Kota Malang) dan Dau, disitu daerah-daerag yang subur aliran intoleran. Buktinya masih banyak hotel Syariah di sana,” tukasnya.(der)