Antisipasi PMK Menyebar Luas, Peternak Sapi Perah Kota Batu Minta Perketat Alur Distribusi

Warga Dusun Brau membersihkan kandang ternak sapi. Mayoritas warga Dusun Brau bekerja sebagai peternak sapi perah. (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Sebanyak 33 ekor sapi di Kota Batu terindikasi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Penyakit yang disebabkan virus itu menyerang hewan ternak milik sejumlah warga di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Munculnya kasus ini membuat peternak sapi perah di Dusun Brau, Desa Gunungsari waspada. Apalagi mayoritas warga di wilayah Kecamatan Bumiaji ini menggantungkan hidupnya pada produksi susu sapi perah.

Populasi sapi di Dusun Brau jumlahnya dua kali lipat dibandingkan populasi penduduknya. Sebagian besar susu sapi yang dihasilkan warga ditampung oleh Koperasi Margo Makmur Mandiri.

Ketua Koperasi Margo Makmur Mandiri, Muhammad Munir mengingatkan agar alur distribusi perdagangan sapi diperketat. Langkah ini sebagai antisipasi agar penyakit ini tak menyebar luas.

“Kami imbau untuk sementara waktu tidak mendatangkan sapi dari luar daerah, khususnya daerah yang terjangkit wabah PMK,” tutur Munir.

Hingga saat ini belum ada temuan PMK di wilayah Dusun Brau. Sekalipun PMK tak berpotensi menular kepada manusia (zoonosis), pihaknya menekankan pentingnya menjaga kebersihan sanitasi kandang. Selain itu, menjaga agar alat perah tetap steril.

Lebih lanjut, pihaknya akan mengajukan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu untuk menyemprotkan disinfektan pada seluruh kandang ternak. Tak ketinggalan juga pemberian nutrisi agar imunitas ternak tetap terjaga guna mengantisipasi penularan.

“Ternak sapi perah menjadi sandaran perekonomian masyarakat Dusun Brau. Kami harap wabah ini tak sampai ke sini,” harap Munir.(der)