MALANGVOICE – Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota Malang mengidentifikasi setiap pohon tua berpotensi tumbang. Sebab dikhawatirkan mengancam keselamatan masyarakat.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto. Melalui Dinas Pertamanan dan Permukiman Kota Malang, pihaknya telah melakukan beberapa upaya antisipasi untuk mencegah adanya peristiwa pohon tumbang.
“Dinas sudah melakukan antisipasi, mulai pengurangan dahan, termasuk identifikasi pohon yang berpotensi tumbang. Itu aktif dilakukan,” kata Wasto, belum lama ini.
Ia menambahkan, setiap ada kejadian pohon tumbang, Dinas Pertamanan dan Permukiman Kota Malang, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang telah bergerak cepat untuk penanganan.
“Kami sudah bergerak terus untuk antisipasi, termasuk pada saat kejadian, ditangani dengan cepat,” ujarnya.
Perlu diketahui, Kota Malang memiliki banyak pohon berusia tua. Pohon-pohon tersebut berada di jalur-jalur protokol. Sehingga jika terjadi pohon tumbang, selain berakibat arus kendaraan terganggu, juga berpotensi menimbulkan korban jiwa.
Pada awal 2019, tercatat ada 23 peristiwa pohon tumbang di wilayah Kota Malang. Hal itu menyebabkan dua orang pengendara sepeda motor mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Berdasarkan data BPBD Kota Malang, ada enam jenis pohon di wilayah Kota Malang yang memiliki potensi tumbang, yakni pohon Ceri, pohon Sepatu Dea, pohon Trembesi, pohon Kecrutan, pohon Waru, dan pohon Sengon.
Enam jenis pohon tersebut dinilai memiliki kelemahan, yakni karakter akar yang cenderung serabut, sehingga menyebabkan tanaman tersebut kurang kokoh, terlebih pada saat terjadi hujan disertai angin kencang. (Der/Ulm)