MALANGVOICE – Polres Malang bakal membentuk tim satgas khusus dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2020.
Kapolres Malang AKBP Hendri Umar mengatakan, tim ini dibentuk untuk mengantisipasi adanya perjudian atau para petaruh (Botoh) yang dinilai dapat merusak pesta demokrasi, lantaran dapat mempengaruhi masyarakat untuk menyalurkan hak suaranya.
“Saya akan menurunkan tim satgas khusus untuk adanya kerawanan khusus di Kabupaten Malang terkait dengan botoh yang dinilai meresahkan masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Hendri, Tim khusus tersebut akan dioperasikan secara menyeluruh di setiap kecamatan di Kabupaten Malang, dengan sasaran, agar keberadaan botoh tidak mengganggu masyarakat dalam menyalurkan hak suaranya.
“Kami telah memetakan beberapa titik di yang dinilai berpotensi muncul kerawanan. Ada enam wilayah, yaitu Rayon Lawang, Rayon Tumpang, Rayon Bululawang, Rayon Turen, Rayon Pagak, Rayon Kepanjen,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Hendri, dirinya telah mensiagakan personil Polres Malang untuk enam rayon tersebut.
“Personel kami sebar. Tapi untuk enam rayon lebih kami prioritaskan. Ditambah satu lagi peleton yang akan di standbykan di Mako Polres Malang selama 24 jam. Lalu juga ada personel yang di BKO dari Sat Brimob Ampeldento,” terangnya.
Apalagi, tambah Hendri, dalam tahapan Pilkada yang memiliki kerawanan adanya Botoh tersebut ada pada tahapan pemungutan suara, tahapan kampanye dan tahapan masa tenang. Untuk itu, dirinya akan benar-benar mengawasi jumlah masa pendukung paslon dalam setiap kegiatan. Baik kegiatan rapat hingga kegiatan kampanye.
“Nanti kita akan lihat eskalasi nya. TPS mana yang mungkin dinilai rawan. Karena sampai sekarang juga masih belum ada angka pastinya berapa jumlah TPS nya. Untuk personilnya kami akan didampingi TNI dan Bawaslu. Jika memang dipantau jumlahnya melebihi dari yang ditentukan, maka akan kami peringatkan. Atau jika memang tidak bisa diperingatkan, ya bisa ditindak. Yang membuat acara yang ditindak,” pungkasnya.(der)