Anjani, Pencetus Batik Banteng Khas Batu yang Menembus Pasar Internasional

Owner Sanggar Batik Anjani yang Produknya Mendunia, Anjani Sekar Arum. (Anjani Sekar Arum for MVoice)

MALANGVOICE – Batik cap Banteng khas Kota Batu selayaknya patut dibanggakan. Betapa tidak? Motif batik yang dicetuskan warga Desa Bumiaji, Kota Batu ini dikenal hingga internasional.

“Banteng merupakan kesenian rakyat asli dari Kota Batu. Maka dari itu saya bikinkan motifnya untuk batik,” kata Owner Sanggar Batik Banteng saat ditemui di sanggarnya (4/11).

Putri dari Pendekar Bantengan, Agus Tubrun, itu mengatakan, batik buatannya sudah melanglang buana hingga Jerman, Taiwan, dan Hongkong.

Dalam kancah nasional Anjani juga mengatakan bahwa batik bantengnya laris. Pasar terbesarnya adalah pada DKI Jakarta.

Kecintaan pada kesenian bantengan yang diturunkan oleh ayahnya dialirkan pada dunia fashion. Anjani mengaku bahwa dirinya sudah lama menyukai dunia fashion.

“Batik yang kami produksi adalah batik tulis dan cap,” ujarnya. Satu kain batik memakan pengerjaan dari satu minggu hingga tiga bulan tergantung kerumitan motifnya.

Batik dengan motif banteng garapan Anjani ini merupakan inisiasi pertama kali dalam dunia fashion. Kota Batu sudah memproduksi dua batik khas daerahnya, yaitu batik motif apel dan banteng.

Namun, pada musim pandemi ini Anjani mengaku bahwa terjadi penurunan omzet besar-besaran.

“Ada pemasukan tapi untuk kebutuhan masih belum cukup. Kami siasati dengan cara pengurangan produksi, kalau ada pesanan baru semua dikerahkan,” paparnya.

Perempuan kelahiran Batu ini menyebutkan sebelum pandemi omset yang diterima mencapai Rp40 – 50 juta per bulan. Kini pemasukan itu turun hingga 80%. Harga kerajinan dengan ciri khas motif bantengnya itu, berkisar dari Rp. 400 ribu sampai Rp12 juta untuk batik tulis dan batik cap dengan harga Rp150 – 300 ribu.(der)