Angka Kematian Bayi di Kabupaten Malang Meningkat

Plt Bupati Malang HM Sanusi. (Toski D).

MALANGVOICE – Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Malang mengalami peningkatan. Berdasarkan dari Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) tahun 2018 Bupati Malang, Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2017 sebesar 1,61 dan tahun 2018 naik menjadi 2,08 per seribu kelahiran hidup.

Plt Bupati Malang, HM Sanusi mengatakan, dengan meningkatnya AKB tersebut, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan berupaya untuk menurunkan AKB tersebut.

“Kita upayakan kedepannya AKB tersebut akan turun. Dinas Kesehatan akan lebih memaksimalkan peranan Posyandu,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang, dr Ratih Maharani mengatakan, di Kabupaten Malang memang mengalami kenaikan jumlah kematian bayi, akan tetapi jumlah tersebut masih lebih rendah dari angka nasional yang mencapai 15 per seribu kelahiran hidup.

“Peningkatan ini disebabkan karena ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya,
yaitu masih adanya kasus kegawatdaruratan bayi baru lahir yang dirujuk ke fasilitas kesehatan yg belum mempunyai peralatan tersebut, adanya kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah, dan masih adanya persalinan yang ditolong oleh dukun,” ucapnya.

Untuk itu, lanjut Ratih, pihaknya nantinya bakal menjadi bahan evaluasi untuk penyusunan program kerja kedepannya.

“Kami akan memperbaiki sistem rujukan bidan sesuai diagnosa ke rumah sakit rujukan yang memiliki peralatan, SDM yang dibutuhkan untuk penanganan kegawatdaruratan,” jelasnya.

Selain itu, tambah Ratih, pihaknya juga akan melakukan seluruh program pencegahan, baik berupa sosialisasi, koordinasi dengan PKK, menempatkan bidan disetiap puskesmas, hingga menggenjot perbaikan posyandu agar masyarakat tertarik untuk berkunjung.

“Dengan begitu, dapat memperbaiki gizi ibu hamil, dan mengurangi angka kematian bayi tersebut,” pungkasnya. (Hmz/ulm)