Anggrek Jadi Identitas Baru Kota Batu

MALANGVOICE – Festival tanaman anggrek berskala internasional, Shinning Orchid Week 2017 resmi dibuka, Selasa (8/8). Sebanyak 30 stand pameran memajang berbagai jenis anggrek dalam event yang digagas Dinas Pertanian Kota Batu dan Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) tersebut.

Setiap stan yang berpartisipasi saling berlomba tampilan atau display yang mengasah kreativitas. Khususnya, dalam hal penataan ruang pameran.

Salah satu peserta asal Kalimantan Selatan, PAI Kabupaten Tanah Laut, menata ruang stannya menyerupai hutan. Bahkan mungkin layaknya habitat asli anggrek hitam andalannya. Hal ini yang akhirnya membuat predikat tata display terbaik di Shinning Orchid Week 2017 disemat. Dari perwakilan internasional, turut memeriahkan pameran yakni Commercial Orchid Growers Association of Malaysia (COGAM).

Kepala Dinas Pertanian, Sugeng Pramono mengatakan agenda tahun kedua ini digelar sebagai langkah apresiasi terhadap pembudidaya tanaman hias, anggrek, khususnya di Kota Batu. Untuk pembudidaya asli Kota Batu sendiri menempati sejumlah 5 stan. Mereka ini tergabung dalam gapoktan di tiap wilayah mulai Dadaprejo, Junrejo, Songgokerto dan Bumiaji.

“Shining Orchid Week ini sebagai media berekspresi, kami (Dinas Pertanian) memfasilitasi ,” jelas Sugeng.

Selain itu, masih kata Sugeng, Pemkot Batu juga ingin mempopulerkan tanaman hias, anggrek khususnya, sebagai salah satu ikon agrowisata baru dari Kota Batu. Sehingga Kota Batu ini tidak hanya terkenal dengan apel dan sayur organiknya.

“Jadi, diharapkan nama Kota Batu juga bisa dikenal di dunia pecinta anggrek, baik skala nasional maupun internasional,” pungkasnya.


Reporter: Aziz Ramadani
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yunus Zakaria
spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait