Anggran KONI Kota Batu Terpangkas, Atlet Berprestasi Tak Dapat Bonus

Atlet Paragliding Asal Batu, Rika Wijayanti (tengah) saat juarai Asean Games 2018. (Istimewa)

MALANGVOICE – Tahun ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu mengajukan anggaran sebesar Rp 8,808 miliar. Anggaran itu terpangkas habis-habisan dalam penetapan APBD Kota Batu yang hanya direstui sebesar Rp 2,971 miliar.

Ketua KONI Kota Batu, Mahfud, masih berharap adanya perubahan anggaran keuangan (PAK) dengan nilai yang lebih tinggi. Jika tidak ada PAK, maka atlet Kota Batu yang menoreh prestasi di provinsi, nasional bahkan internasional terpaksa tak dapat bonus.

“Kami berharap ada perubahan anggaran di PAK. Minimal anggaran yang tahun lalu kami kembalikan ke Pemkot. Bisa kami pergunakan pada tahun ini,” ujar Mahfud.

Tahun 2020 KONI Kota Batu mengembalikan anggarannya ke Pemkot Batu sebesar Rp 1,5 miliar dari total anggaran Rp 6 miliar. Pengembalian itu ditujukan untuk penanganan Covid-19.

Anggaran yang ditentukan dalam APBD Kota Batu membuat KONI Kota Batu tak bisa berbuat banyak. Sekitar 70 persen atau Rp 2,080 miliar alokasi anggaran akan digunakan untuk setiap cabang olahraga (cabor). Sisanya, yakni 30 persen atau Rp 891 juta akan digunakan untuk biaya operasional giat Koni Kota Batu.

Mahfud menyayangkan jika tidak ada anggaran untuk memberi bonus pada atlet. Para atlet sudah berlatih lama untuk bisa mengikuti kejuaraan dan bisa membela nama Kota Batu. Banyak yang berhasil meraih prestasi ditingkat provinsi, nasional, maupun internasional sehingga layak untuk diberikan bonus.

“Pemberian bonus ini sebenarnya tak diberikan kepada semua atlet. Karena atlet yang menerima bonus, adalah mereka yang benar-benar berprestasi,” katanya.

Selain itu, dengan terpangkasnya anggaran KONI Kota Batu tak hanya bonus saja yang tak cair. Terpangkasnya anggaran itu juga mengganggu program Puslatcab KONI Kota Batu sehingga Puslatcab masih akan dilaksanakan setelah bulan puasa.

“Sebenarnya Puslatcab akan dilakukan pada bulan Maret ini. Namun karena anggaran belum cair. Jadi diundur hingga setelah puasa,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap setelah bulan puasa nanti anggaran sudah bisa cair. Hal itu agar KONI Kota Batu bisa memanfaatkan untuk biaya operasional pelaksanaan Puslatcab.

Lebih lanjut, untuk target Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2022 mendatang. Pihaknya menargetkan ada peningkatan perolehan medali yang di dapat Kota Batu sehingga target peningkatan posisi di klasemen akhir Porprov bisa tercapai.

“Kemarin kami sudah melakukan analisis, dari 19 cabor (cabang olahraga) terdiri dari 112 atlet. Kami menargetkan bisa meraih 10 medali emas atau bisa masuk 10 besar klasemen akhir Porprov,” katanya.

Berdasarkan hasil analisisnya lumbung emas Kota Batu biasanya didapat dari cabor bela diri. Dimana hampir semuanya bermedali. Selain itu juga ada cabor paralayang dan balap sepeda gunung. Contohnya seperti Downhill dan cross country.(der)