Anggota ISSI Batu Dibekali Pengetahuan Dasar Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan

Materi pertolongan pertama kegawatdaruratan diberikan kepada anggota ISSI Kota Batu (istimewa/Malangvoice)

MALANGVOICE – Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kota Batu menggandeng Stone City Rider lakukan pelatihan pertolongan pertama kegawatdaruratan sederhana olahraga bersepeda.

Pelatihan pertolongan pertama itu diikuti seluruh anggota ISSI Kota Batu. Saat kondisi darurat yang mungkin saja dialami pencinta olahraga ekstrem, dibutuhkan penanganan yang tepat. Terdapat tiga metode penanganan pertama, yakni memberikan air way (jalan nafas), breathing (pernapasan) dan Circulation (sirkulasi darah) korban yang mengalami kecelakaan.

Pelatihan itu dipimpin langsung dr. Ivan Andrianto. Saat memberikan materi, dia menjelaskan untuk mengetahui kondisi korban, orang-orang sekitar harus melakukan look, listen dan feel.

“Jadi lihat mulut dan hidungnya. Tersumbat darah atau tidak, lalu dengarkan suara pernafasan korban sembari rasakan urat nadinya masihkah berdenyut,” jelas Ivan, Kamis (3/2).

Dia menegaskan, prinsip pertolongan pertama tersebut merupakan suatu hal yang harus diberikan dan dikuasi oleh atlet, wali atlet, pelatih, pengawas bike park hingga panitia penyelenggara. Ivan juga menjelaskan, ketika terjadi kegawatdaruratan, alangkah baiknya melakukan pembebasan jalan napas terlebih dahulu.

“Ketika ada insiden, jangan panik. Pastikan korban bisa bernafas dulu. Setelah itu, pastikan tidak ada masalah dengan tulang leher korban. Sebab itu, saya menyarankan agar selalu siap sedia cervical coral atau penyanggah leher,” tutur dia.

“Kalau tidak cervical coral, gunakan potongan kardus sebatas leher juga bisa digunakan, itu saja sudah aman,” sambungnya.

Sementara itu panitia pelaksana, Agus Setiawan menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan ini untuk mengedukasi agar para atlet, penghobi bersepeda dan operator bike park. Sehingga bisa mengetahui bagaimana memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan sederhana ketika terjadi insiden.

“Tujuannya untuk memberikan pembekalan kepada pelaku olahraga ekstrim. Sehingga penanganan pertama pada kecelakaan benar-benar seperti yang diharapkan medis. Yakni tepat guna, sehingga bisa menyelamatkan korban dan tidak ada pembiaran,” ujar Agus.

Lewat pengetahuan dasar ini, diharapkan semua memiliki pengetahuan dasar penanganan pertama pada kecelakaan yang efektif dan benar.

“Bukan tidak mungkin kecelakaan terjadi, karena medan yang dilalui memang ekstrim, karena itu butuh bekal pengetahuan agar semua safety,” tandasnya.(der)