Anggaran Dipangkas KONI Tetap Maksimalkan Pembinaan

Ketua KONI Bambang DH Suyono.

MALANGVOICE – Keputusan Pemerintah Kota Malang mencoret dana tambahan Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang, sedikit banyak berdampak pada perkembangan olah raga.

Ketua KONI Kota Malang, Bambang Dharmawan Suyono kepada MVoice menjelaskan, usai pelaksanaan Porprov di Banyuwangi pembinaan atlet pada 41 cabang olah raga (cabor) harus terus digenjot, supaya peningkatan prestasi pada periode mendatang bisa terealisasi.

“Dalam dunia olah raga kalau kita bicara pembinaan tak lepas dari anggaran,” kata Bambang, Selasa (25/8).

Penyediaan sarana dan prasarana serta anggaran penopang lain, dibutuhkan agar regenerasi atlet di Kota Malang berjalan baik dan mulus. Sehingga, pengajuan dana anggaran KONI sangat vital.

Mantan Sekda Kota Malang itu mencontohkan, sarana bagi para atlet anggar saat ini dalam kondisi cukup memprihatinkan, dimana banyak pedang yang sudah patah dan tidak bisa digunakan.

“Kondisi pada cabor anggar hanya sebagian kecil contoh kondisi sarana prasana, karenanya anggaran itu kita butuhkan untuk cover itu,” bebernya

Selain itu, sisa anggaran sekitar Rp 2 miliar juga bakal diserap untuk kepentingan atlet dalam Kejurprov yang diadakan tiap cabor tingkat provinsi. “Kalau Kejurprov kita harus membantu atlet untuk dana transport dan sebagainya,” bebernya.

Anggaran ideal membangun dunia olah raga di Kota Malang, lanjut dia, yakni sekitar Rp 20 miliar sampai Rp 22 miliar. “Kalau kita bandingkan dengan Madiun 30 Cabor dalam Porprov senilai Rp 15 miliar, kita dengan 35 cabor hanya Rp 12,5 miliar dengan prestasi perolehan emas bertambah pada tahun ini,” urainya.

Kendati begitu, Bambang optimis jikalau pembinaan atlet akan berjalan baik meski anggaran dipangkas dalam PAK tahun 2015. “Kita tetap optimis mampu dan terus menyemangati atlet, karena mereka ini adalah aset bangsa,” pungkasnya.-