Anggaran Dikepras, KONI Pertanyakan Visi Tingkatkan Prestasi Olah Raga

Ketua KONI Kota Malang, Bambang DH Suyono. (Istimewa)

MALANGVOICE – Ketua KONI Kota Malang, Bambang DH Suyono sangat menyayangkan terjadinya pemangkasan anggaran menjadi Rp 10 Miliar. Hal ini berseberangan dengan janji Wali Kota Anton yang akan menambah anggaran KONI menjadi Rp 15 Miliar.

Namun, dalam pembahasan Kebijakan Umum APBD Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS), Anton menyebut, KONI hanya mendapat jatah Rp 10 miliar. Jumlah itu bahkan lebih sedikit dari tahun 2015, yakni Rp 12,5 miliar.

Dengan anggaran sebesar itu Bambang mempertanyakan kembali lagi soal visi olah raga Kota Malang. ”Ini mau dibawa ke mana?” cetus Pak Yono, sapaan akrabnya, mempertanyakan pemangkasan.

Dikatakan, jika anggaran pembinaan minim prestasi yang didapat tentu tidak bisa maksimal. Ia menyanggah alasan Anton memangkas anggaran karena tidak ada kegiatan.

“Tahun 2016 ada PON, meskipun itu tanggung jawab provinsi, kami juga harus memperhatikan. Kota Malang rutin mengirimkan atlet ke PON, jumlahnya sekitar 50 atlet hasil pembinaan kami,” tambah mantan Sekda Kota Malang itu.

Selain itu, rencana Kota Malang menggelar Kejuaraan Maraton berskala internasional bisa amburadul. “Rencananya 2016 ada Kejuaraan Maraton tingkat internasional. Kalau tidak cukup ya bisa diturunkan jadi skala nasional saja,” keluhnya.