Anggaran Besar, Serapan DPKPP Masih Minim

Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso (Achmad Sulchan An Nauri)

MALANGVOICE – Tahun 2020 Pemkot Batu hanya dapat memanfaatkan anggaran daerah 70,10 persen. Dari total alokasi Rp 1,1 triliun hanya Rp 798 miliar saja yang dapat dimanfaatkan SKPD Kota Batu.

Hanya Dinas Pendidikan Kota Batu saja yang mampu menyerap maksimal dengan anggaran tertinggi dari SKPD yang ada. Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengungkapkan jika anggaran yang mampu diserap oleh Dinas Pendidikan mencapai 84,44 persen atau Rp 171,7 miliar dari plot anggaran Rp 203,4 miliar.

“Disdik merupakan OPD yang anggaran belanja dan operasional paling tinggi dari OPD lainnya. Begitu juga untuk serapannya, Disdik jadi yang maksimal. Ini karena memang kebutuhan untuk bidang pendidikan di Kota Batu jadi yang utama,” jelas Punjul.

Ia mencontohkan, anggaran Disdik digunakan untuk beberapa program seperti beasiswa bagi pelajar ke Perguruan Tinggi sekitar Rp 400 juta. Kemudian pemberian insentif bagi 13331 GTT di Kota Batu tiap bulannya.

“Dengan besaran insentif beragam, mulai Rp 400 ribu guru Paud, Rp 500 ribu dan juga yang Rp 750 ribu bagi guru SD-SMP,” imbuh Punjul.

Selain Disdik, Punjul mengatakan bahwa OPD yang memiliki anggaran besar dan serapan diatas 80 persen adalah DPUPR dengan anggaran Rp 78,6 miliar terserap Rp 66,6 miliar atau 84,66 persen. “Untuk DPUPR program terlaksana sebanyak 216 paket dengan anggaran mencapai Rp 38,7 miliar,” papar dia.

Kemudian ada Dinas Pertanian yang memiliki anggaran Rp 32,4 miliar mampu terserap Rp 27,8 miliar atau 85,81 persen. Untuk sektor pertanian banyak saprodi, bibit, dan pupuk subsidi yang diberikan ke petani.

Namun ada juga OPD yang memiliki anggaran besar tapi minim serapan. Yakni Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan dengan anggaran Rp 59,2 miliar yang hanya menyerap Rp 13,7 miliar atau 22,47 persen. Menurut Punjul, minimnya serapan bukan karena program tak jalan, tapi karena masih proses pembayaran.

“Bukan tidak maksimal. Tapi karena memang ada yang masih proses pembayaran dan ada yang belum selesai seperti proyek hanggar Pemadam Kebakaran dengan anggaran sekitar Rp 3,5 miliar,” terangnya.

Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat mengatakan bahwa maksimalnya penyerapan anggaran karena memang penyusunan progam dibuat sematang mungkin. Begitu juga pelaksanaannya di lapangan.

Ia mebgatakan, untuk semua program memang sudah dimatangkan. “Serta kami mengajukan program yang benar-benar prioritas agar berjalan maksimal. Terbukti program seperti pemeliharaan jalan, pembangunan saluran drainase, pemasangan PJU dan PJL terlaksana sesuai rencana,” pungkasnya.(der)