Anak Usia 10 Tahun Rela Putus Sekolah Demi Layani Ayahnya yang Lumpuh

MALANGVOICE – Malang betul nasib Siswoyo (49) warga Jalan Raya Tlogomas nomor 83 RT 04 RW 07, Kota Malang.

Karena lumpuh, Iswanto selama delapan bulan terakhir hanya bisa berbaring tak berdaya di atas kasur yang berantakan.

Hanya kedua anaknya, Muhammad Ilham (10) dan Muhammad Rizky (4) yang setia menemani dan melayani sang ayah.

Istri Siswoyo, Sri Mulyati telah meninggal dunia usai kecelakaan pada Desember 2020 lalu. Saat itu Iswanto bersama keluarganya perjalanan dari Lamongan menuju Kota Malang.

“Saat itu saya bersama dengan istri dan dua anak saya pulang dari Lamongan. Sesampai di daerah Pujon, kami mengalami kecelakaan hingga akhirnya istri saya meninggal,” ujarnya saat ditemui Mvoice, Jumat (20/8).

Siswoyo yang sebelumnya bekerja sebagai penjual layangan itu mengaku, usai mengalami musibah kecelakaan tersebut dia masih dalam keadaan sehat dan mampu berjalan.

“(Waktu itu) masih sehat-sehat cuman kayak kecetit aja. Pada bulan Januari 2021 mulai timbul benjolan di bagian ketiak bersamaan saya juga nggak bisa gerak,” ucap dia.

Sejak saat itu hingga sekarang, dia hanya bisa bergantung pada anak sulungnya Ilham untuk membantunya baik makan, minum hingga ketika akan pergi ke kamar mandi.

Tentu saja perawatan yang didapat Siswoyo juga terbilang belum maksimal, sebab kedua anaknya masih sering meninggalkannya sendiri untuk bermain.

“Kadang-kadang itu saya ditinggal sendiri sampai tidak makan dan minum lama. Jadi Rizky sama Ilham ini bangun keluar main,” ceritanya.

“Siang sekitar jam 12.00 pulang, saya minum ditinggal lagi sampai sore baru bisa makan,” sambungnya.

“Tapi mau bagaimana lagi, ya harus dimaklumi karena mereka masih anak-anak,” imbuhnya.

Dari situ, Siswoyo sendiri memiliki kemauan kuat untuk bisa sembuh dan kembali seperti sediakala demi kedua anaknya.

“Intinya saya mau dan harus semangat hidup. Kasihan anak saya masih kecil-kecil,” harap dia.

Selama beberapa bulan ini Siswoyo mengaku kebutuhan makan setiap hari hanya bisa bergantung pada bantuan dari tetangga atau dermawan yang datang.

Kondisinya sendiri yang lumpuh tidak memungkinkan untuk memasak.

“Jadi kalau untuk makan biasanya dikasih sama tetangga atau orang-orang yang datang gitu. Tapi kalau punya uang ya beli,” imbuhnya

Sementara itu, anak sulung Siswoyo, Muhammad Ilham selama ini telah merawat Ayah dan Adiknya Rizky. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumahnya Ilham berjualan mainan dan Nasi Kuning.

“Jadi mainan sama nasi kuning saya ambil dari orang terus saya jual. Nanti hasilnya buat makan, beli popok buat ayah,” kata dia.

Selain merawat ayahnya yang tidak berdaya dan adiknya, Ilham juga harus rela berhenti sekolah lantaran tidak memiliki biaya untuk melanjutkannya.

“Saya kelas 4 (SD) dan adik saya harusnya masuk TK. Karena nggak ada biaya jadi tidak sekolah dulu,” ucap Ilham.(end)