AMP Tuntut Hak Menentukan Nasib Sendiri

Massa AMP turun jalan di depan Balai Kota Malang. (Muhammad Choirul / MalangVoice)

MALANGVOICE – Belasan massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Papua (Papua), menggelar demonstrasi, di depan Balai Kota Malang, Sabtu (15/8) hari ini.

Mereka menuntut kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri. Korlap aksi, Jhons Giyai mengaku sengaja turun jalan Sabtu hari ini bertepatan dengan peringatan perjanjian New York, 15 Agustus 1962 lalu.

Ia menilai, kesepakatan internasional itu ilegal. “Penandatanganan perjanjian itu antara Indonesia dan Belanda terkait sengketa wilayah Papua Barat itu dilakukan tanpa keterlibatan wakil dari rakyat Papua,” ujarnya.

Dikatakannya, setelah transfer administrasi dilakukan 1 Mei 1963, Indonesia tidak menjalankan kesepakatan dalam perjanjian itu. “Ada 29 pasal mengatur penentuan nasib sendiri,” imbuhnya.

AMP juga mendesak agar Indonesia menutup dan menghentikan aktifitas eksploitasi semua perusahaan milik negara-negara imperialis. Selain itu, ia juga meminta agar pemerintah menarik militer baik organik maupun non organik dari seluruh tanah Papua.

“Segala bentuk kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Papua harus dihentikan,” tegasnya.-