Ambil Alih, Unisma Resmikan SMA Islam Nusantara

Peresmian di Unisma (anja)

MALANGVOICE – SMA Wahid Hasyim diambil alih Yayasan Universitas Islam Malang (Unisma) dan berganti nama menjadi SMA Islam Nusantara (Smainus). Sebanyak 33 siswa baru akan mengikuti Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) mulai 18 Juli nanti.

Mengawali itu, kepala sekolah pertama, Usman Pamuji, dilantik, di lantai 4 kantor Yayasan Unisma.

Rektor Unisma sekaligus pengarah pada tim pengembangan Smainus, Prof Dr Masykuri, mengatakan, Smainus akan dijadikan laboratorium untuk Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Agama Islam Unisma.

“Kami mengharapkan sekolah ini bisa berkembang dan menjadi sekolah unggulan. Jika tidak berkembang pesat, maka akan kami jadikan tempat perkuliahan Unisma,” tegas Masykuri.

Ia berharap, keberadaan sekolah ini memberikan pilihan bagi masyarakat. Salah satu menu andalannya adalah mengajarkan entrepreneur. Dengan begitu, jika mereka lulus sekolah, bisa melanjutkan kuliah atau bekerja dengan bekal yang diterima di sekolah.

Ketua Bidang Kerjasama dan Pendidikan Yayasan Unisma, Mudawama, ikut menambahkan, sekolah akan dibuka secara full-day sampai mulai pagi jam 07.00 hingga jam 16.00 WIB.

“Segera, pergantian namanya akan diproses di Dinas Pendidikan Kota Malang,” katanya.

Untuk itu guru-guru baru akan diambilkan dari FKIP dan FAI Unisma yang akan mengajar lewat program Lecture Day sebagai lahan pengabdian.

Usman juga menambahkan, untuk menjadi sekolah unggulan, pihaknya akan membuat team work untuk program kerja dan sosialisasi di masyarakat.

“Tim work itu mewujudkan sekolah impian. Karena itu perlu penataan lebih baik,” kata Usman.

Usai pelantikan, perwakilan dari yayasan, tim pengembang dan Kabid Dikmen Dindik Kota Malang, Suyitno, melihat lokasi sekolah.

Di belakang gedung Unisma, sedang dibangun gedung tiga lantai untuk kelas dan lab SMAINUS. Jika bangunan itu selesai, maka di blok sekolah lama akan dibangun gedung baru.