Alumnus IBU Dapat Penghargaan Penggerak Ekonomi Kreatif

Novi Ismawati menerima penghargaan dari Menparekraf, Sandiaga Uno, Ahad (16/10). (Mvoice/dok.pribadi)

MALANGVOICE – Alumnus IKIP Budi Utomo (IBU) Malang membanggakan almamaternya dengan mendapat sertifikat penghargaan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno. Novi Ismawati, demikian nama alumnus tersebut, langsung menerima sertifikat penggerak ekopnomi kreatif dari tangan Sandiaga Uno, Ahad (16/10).

Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Nurcholish Sunuyeko mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada Novi atas raihan penghargaan tersebut.

“Selamat dan sukses kepada Novi Ismawati yang telah berhasil mendapat penghargaan sebagai salah satu penggerak ekonomi kreatif di Malang,” ucapnya, Ahad (17/10) seraya menambahkan Novi ini merupakan salah satu perintis UKM Kewirausahaan IBU.

Novi sendiri adalah alumnus Prodi Ekonomi IBU 2012 yang sejak semester IV/V getol dengan dunia kewirausahaan. Bahkan dia sebagai salah satu perintis UKM kewirausahaan IBU tahun 2009, sebuah kegiatan yang diwadahi kampus untuk mahasiswa bertalenta di bidang ekonomi.

Memiliki Avi Collection, perempuan kelahiran Lumajang 10 November 1990 ini mengaku jatuh bangun mengembangkan usahanya yang terdiri dari souvenir, kuliner, percetakan dan konveksi. Usaha di bidang souvenir dan kuliner yang selama ini terbesar di antara usaha lain.

“Semua ini memang tidak lepas dari bimbingan dari kampus saat aktif di kewirausahaan. Pihak kampus tidak hanya memberi teori namun juga melatih secara keilmuan maupun mental untuk menggembleng jiwa kewirausahaan saat lulus,” tutur Novi.
Sukses Novi yang diawali dari kegiatan di kampus ternyata tidak hanya di bidang usaha, namun juga berhasil mendapat suami. Sang suami, Agung Cahyono, yang menikahinya pada 2017 adalah teman sekampus, mahasiswa Pendidikan Jasmani Olahraga dan Rekreasi (PJOR) yang juga mantan Presiden BEM IBU.

Dari perpaduan nama itulah maka muncul Avi Collection, kepanjangan dari Agung dan Novi. Nama yang membawa berkah karena realitanya bisa bertemu dan mendapat penghargaan dari Menparekraf, Sandiaga Uno.
Novi lantas menceritakan, selulus dari IBU bekerja di Bank BTPN (2011-2012) sebagai Manager Sentra, kemudian kariernya berpindah ke Bali di CT1 Hotel Bali selama setahun (2012-2013), dan sebelum berwirausaha masih sempat bekerja di Bank Panin, Malang (2013-2015).

“Selepas dari Bank Panin pada 2015 sampai sekarang saya mulai mengembangkan usaha mandiri dengan nama Avi Collection yang melayani beberapa item,usaha souvenir, kuliner, percetakan dan konveksi. Avi Collection sendiri berdiri pada 2014,” kisahnya.
Meski sebagai pemilik Avi Collection, dia mengaku tidak duduk manis di belakang meja namun keluar masuk sekaligus menjalin kerja sama dengan instansi atau perusahaan seperti bidang perbankan dan sekolah.

“Dua tahun berturut-turut, pada 2018 dan 2019 Avi Collection mendapat kepercayaan memberi pelatihan untuk pembekalan Kelas 12 Tingkat SMA dengan tema ‘Yang Muda Yang Berwirausaha’. Tujuan pelatihan ini mencetak wirausahawaan muda,” urainya.
Sementara ini andalan Avi Collection memang masih di dua item usaha, souvenir kantor dan kuliner berupa kue bolen. “Dulu sebelum pandemic Covid-19 omsetnya antara Rp8 juta-Rp15 juta per bulan. Karena pandemi, saat ini turun jadi sekitar Rp6 juta,” kata Novi yang memiliki empat karyawan untuk menjalankan usahanya.

Puncaknya pada 2021 ini Avi Collection masuk UMKM dengan menyuguhkan usaha bidang kuliner dan lolos seleksi Kemenparekraf. Bukan perjuangan yang mudah, karena terdapat 17.500 pendaftar seluruh Indonesia, dan akhirnya Avi Collection salah satu dari 800 pendaftar yang lolos.

Pendaftaran Kemenparekraf dibuka selama satu bulan, 4 Juni – 4 Juli 2021, sementara pengumuman peserta lolos Kemenparekraf pada 9 September 2021. Pelamar Kemenparekraf wajib memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) yang terdaftar dalam Online Single Submission (OSS) perusahaan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik.(end)