MALANGVOICE- Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan DPRD Kota Malang berlangsung ricuh. Ribuan massa yang menggelar aksi pada Jumat (23/8) mulai tidak kondusif pukul 15.35 WIB.
Tuntutan massa ini sama dengan aksi pada hari sebelumnya, yakni mengawal putusan MK terkait Pilkada.
Saat itu di tengah aksi massa ada beberapa oknum yang melempari gedung DPRD Kota Malang dengan botol minuman. Sesaat kemudian Ketua DPRD Kota Malang Made Riandiana Kartika bersama anggota dewan lain sempat menemui aksi massa.
Baca Juga: PKB dan Demokrat Resmi Usung Abah Anton – Dimyati di Pilkada Kota Malang 2024
Pertimbangan Matang, Abah Anton Pilih Sosok Pengusaha Jadi Pendampingnya di Pilkada Kota Malang 2024
Kericuhan mulai tak terkendali ketika anggota dewan kembali masuk ke dalam kantor.
Massa merangsek masuk ke dalam gedung DPRD Kota dengan membawa keranda berwarna putih. Aksi itu sempat dihalau petugas kepolisian yang berjaga di depan pintu.
Namun pukul 15.55 WIB, massa aksi mulai ricuh dengan merobohkan pagar DPRD Kota Malang. Massa juga membakar ban di depan pagar.
Setelah pagar roboh, ratusan massa mulai berusaha memasuki gedung DPRD Kota Malang. Petugas keamanan mulai dikerahkan untuk menghalau massa. Kendaraan water canon juga difungsikan untuk membuat massa bubar.
Keadaan mulai tak terkendali ketika massa di luar melempari batu dan flare ke dalam gedung DPRD Kota Malang. Sampai saat ini petugas masih berusaha mengamankan kondisi.
Info awal yang didapat sempat ada korban terluka akibat kericuhan itu dan sudah mendapatkan perawatan.
Sampai saat ini aksi unjuk rasa masih berlangsung.(der)