MALANGVOICE – Banjir saat hujan lebat terjadi pada Senin (14/3) kemarin, berdampak pada keruhnya pasokan air di Kota Malang.
Perumda Tugu Tirta Kota Malang mencatat ada 40 kelurahan yang terdampak pasokan air keruh di masing-masing rumah warga.
Secara rinci 40 kelurahan itu meliputi, Kelurahan Rampal Celaket, Kesatrian, Jodipan, Kota Lama, Mergosono, Gadang, Pandanwangi, Mangliawan, Sukoharjo, Kasin, Ciptomulyo, Purwantoro, Tanjungrejo, Sukun.Arjosari, Polowijen, Balearjosari, Bunulrejo, Polehan, Sawojajar.
Kemudian, Mojolangu, Tulusrejo, Blimbing, Tunjungsekar, Tasikmadu, Tunggulwulung, Purwodadi, Sumbersari, Ketawanggede, Dinoyo, Gading Kasri, Oro-oro Dowo, Lowokwaru, Bareng, Pisang Candi, Kidul Dalem, Sukoharjo, Kasin dan Samaan.
Dirut Perumda Tugu Tirta, M Nor Muhlas, menjelaskan pasokan air Keruh tersebut terjadi karena melubernya air sungai yang meluap ke dalam sumber air bersih milik Perumda Tugu Tirta di Sumber Wendit, Kabupaten Malang.
“Itu efek dari bencana, karena sumber air kita dekat dengan sungai. Ketika sungai gak mampu menampung air hujan, nah itu meluber ke wilayah sumber kita,” ujarnya saat diwawancarai awak media pada Selasa (15/3).
Sebagai upaya normalisasi air keruh tersebut, pihak Perumda Tugu Tirta Kota Malang telah melakukan pengurasan. Namun, diakuinya sampai saat ini masih ada beberapa kelurahan yang pasokan airnya belum kembali bersih.
“Tau terjadi masalah tersebut pada Senin (14/3) kemarin langsung kita bergerak cepat mengamankan, kalau gak cepat ya bisa beberapa hari pelayanan tersendat,” terang Muhlas.
“Kemarin kalau gak cepat bisa kelelep (terendam air keruh). Alhamdulilah kita hanya ada efek air keruh dan itu terjadi karena curah hujan tinggi,” sambungnya.
Dari situ, untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa, pihak Perumda Tugu Tirta Kota Malang berencana meninggikan tanggul sumber air.
“Jadi tanggul sumber air itu tingginya 4 meter, nanti akan kita tambah 2 meter jadi tingginya 6 meter,” tandasnya.(der)
